JAKARTA, KOMPAS.com — Dokter gigi Romi Syofpa Ismael menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk membahas kelulusan sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) yang dianulir karena difabel.
Romi didampingi oleh anggota Komisi VIII DPR, Rieke Diah Pitaloka. Dalam pertemuan di kantor Kementerian Dalam Negeri itu, Tjahjo menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama di hadapan negara.
Oleh karena itu, menurut dia, tidak ada alasan daerah tersebut menolak Romi sebagai PNS dengan alasan yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
Apalagi, tenaga medis di Solok sangat kurang dan Romi memiliki kemampuan yang memenuhi syarat untuk mengobati masyarakat.
"Ketentuan tersebut bisa masuk sepanjang fisik dan keilmuan memadai," kata Tjahjo kepada Romi sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (31/7/2019).
"Ibu (sudah) lulus, tidak ada alasan daerah yang membutuhkan tenaga medis menolak dengan alasan yang tidak dipertanggungjawabkan,” kata Tjahjo.
Baca juga: Usai ke Kemenpan RB, drg Romi Temui Mendagri Didampingi Rieke
Kuota disabilitas
Tjahjo menyebut tersedia kuota 2 persen dalam seleksi CPNS bagi peserta penyandang disabilitas.
Terkait hal ini, Kemendagri telah berkomunikasi dengan pemda setempat untuk membuat formasi dengan Menpan RB.
Dalam pertemuan itu, Tjahjo juga menyemangati Romi. Ia meminta dokter gigi tersebut terus berjuang mengabdi untuk masyarakat.
"Semangat, jangan putus berjuang untuk mengabdi kepada masyarakat. Tenaga ibu dibutuhkan dan secara kompetensi fisik maupun keilmuan juga bisa," kata Tjahjo.
Dalam kesempatan tersebut, Romi mengucapkan terima kasih kepada Mendagri yang memberikan dukungan dan memantau perkembangan kasusnya.
"Bapak cukup aktif dari awal memberikan dukungan untuk Romi sehingga hari ini Romi ingin bertemu langsung dengan Bapak untuk berterima kasih dan bersilaturahmi dengan Bapak," kata Romi.
Baca juga: Pelapor Dokter Gigi Romi Buat Laporan Tidak Benar Atas Anjuran Oknum Pansel