Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Nasdem Pastikan Hubungan Megawati dan Surya Paloh Baik

Kompas.com - 25/07/2019, 18:03 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate memastikan hubungan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri baik-baik saja.

Menurut Johnny, hubungan Surya Paloh dan Megawati tak pernah retak.

Isu keretakan antara Surya Paloh dan Megawati muncul sejak pertemuan empat ketum parpol dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf. Keempatnya yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Tak nampak Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P dalam pertemuan itu.

"Ibu Mega juga menyampaikan tidak hadir di pertemuan KIK yang di tempat Bang Surya Paloh, itu karena sedang berada di luar negeri. Artinya, relasi baik-baik saja dan spekulasi-spekulasi yang bilang seolah koalisi retak. Itu spekulasi yang jauh dari realitas," kata Johnny saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: Manuver Surya Paloh, Anies Baswedan, dan Pemanasan Bursa Capres 2024

Johnny mengatakan, Surya Paloh dan Megawati pasti akan akan bertemu. Namun, Johnny melanjutkan, pertemuan itu belum bisa terlaksana karena PDI-P dan Nasdem sedang fokus mempersiapkan kongres.

"Kalau pertemuan kan bisa setiap saat. Pada hari baiknya. Kami sekarang Nasdem juga sedang menyiapkan kongres pada November mendatang. PDI-P juga kan sedang menyiapkan kongres yang sebentar lagi," ujarnya.

Diberitakan, sebagian ketua umum partai politik koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019, Senin (22/7/2019), berkumpul di kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Pertemuan dengan Surya Paloh Bahas Persoalan Jakarta

Hadir Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sendiri sebagai tuan rumah.

Adapun partai dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf yang tidak hadir, yakni PDI-P, Perindo, PKPI dan PSI.

Dalam konferensi pers, sejumlah topik diungkapkan keempat ketum parpol ini. Antara lain, keempatnya sepakat bahwa koalisi Jokowi-Ma'ruf berjalan sekat dan tetap solid mendukung pemerintahan lima tahun ke depan. Mereka sekaligus sepakat menjaga situasi kondusif ini ke depan.

Kompas TV Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh membuka kemungkinan untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden tahun 2024. Menurut Paloh, partainya bersedia mendukung Anies, tetapi keputusan selanjutnya dikembalikan pada Anies. Sementara itu, Anies Baswedan mengaku masih akan menuntaskan kerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, pertemuan antara Surya Paloh dan Anies Baswedan dimaknai oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya sebagai simbol perlawanan politik Partai Nasdem. Menurut Yunarto, perlawanan dapat benar terjadi jika nantinya ada keputusan politik Jokowi atau PDI-P yang dinilai berbeda dengan Nasdem. Yunarto menilai Partai Nasdem sudah menegaskan sikapnya menolak Partai Gerindra masuk dalam barisan koalisi pemerintah. #AniesBaswedan #AniesCapres2024 #SuryaPaloh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com