Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Identitas 2 WNI Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina, Polisi Akan Tes DNA

Kompas.com - 25/07/2019, 11:53 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri bersama polisi Filipina akan mencocokkan DNA dua WNI terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina, dengan sampel DNA keluarga.

Hal itu diutarakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2019).

"Dari sisi scientific Densus 88 sudah bekerja sama dengan Kepolisian Filipina, dari data tes DNA beberapa potongan tubuh yang didapat di TKP, nanti akan dicocokkan dengan pihak keluarga yang ada di Sulawesi," ucap Dedi.

Untuk saat ini, polisi telah mengantongi identitas kedua terduga pelaku, yang berinisial RRZ dan UHS.

Baca juga: Penangkapan N Ungkap Perakit Bom Bekasi hingga Bom Gereja Filipina...

Keduanya diketahui merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar. Mereka adalah pasangan suami-istri yang pernah menjadi deportan Turki pada 2017.

Identitas itu didapatkan setelah polisi menangkap terduga teroris berinisial N (39) di Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/7/2019), dan Y yang diamankan di Malaysia pada awal Juni 2019.

Maka dari itu, untuk menguatkan keterangan tersebut, aparat kepolisian melakukan tes DNA.

"Setelah dicocokkan, identik DNA ,baru nanti akan ada penyampaian secara resmi bahwa kedua orang suspect suicide bomber," kata Dedi.

Baca juga: Tetangga Tak Percaya N Terlibat Teroris dan Mau Meledakkan Bom di Sumbar

Orang-orang tersebut terkoneksi oleh elite JAD Indonesia berinisial S alias Daniel alias Chaniago. Ia merupakan otak atau mastermind yang menggerakkan anggota kelompok JAD Indonesia, sekaligus sebagai penyandang dana.

S diduga berada di Khurasan, Afghanistan, bersama militan ISIS lainnya. Polri sudah memasukkan S pada Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dua bom bunuh diri itu meledak di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina pada 27 Januari 2019. Ledakan terjadi saat misa berlangsung.

Ledakan pertama terjadi di dalam gereja di Jolo. Sementara, bom kedua meledak saat petugas keamanan bergerak ke lokasi ledakan untuk memberi pertolongan terhadap para korban.

Insiden tersebut menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com