Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan N Ungkap Perakit Bom Bekasi hingga Bom Gereja Filipina...

Kompas.com - 24/07/2019, 07:55 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penangkapan terduga teroris berinisial N (39) di Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/7/2019) lalu, cukup memberikan titik terang bagi tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri tentang aktivitas jaringan terorisme dalam dan luar negeri.

Keterangan pria yang dikenal sebagai penjual garam itu menguak mastermind sekaligus penyalur dana kepada kelompok teroris di Indonesia, Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial S alias Daniel alias Chaniago.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa S merupakan warga negara Indonesia yang saat ini diduga berada di Khurasan, Afghanistan bersama kombatan ISIS lainnya.

Polisi mendapatkan informasi bahwa S menerima aliran dana dari 12 orang di lima negara berbeda. Dana tersebut dikirim kepada S sejak Maret 2016 hingga September 2017 dengan total sebesar Rp 413,17 juta.

"Saudara S menerima beberapa aliran dana. Aliran dana dari Trinidad Tobago ada tujuh kali, dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali dan Malaysia sekali," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

"Dari kedua belas aliran dana tersebut, mulai Maret 2016-September 2017 seluruhnya terkumpul Rp 413.169.857. Mereka menggunakan sistem aliran dana Western Union," lanjut dia.

Baca juga: Polri: Kelompok Teroris JAD dan MIT Berkomunikasi

Polri sudah memasukkan S di dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kepada N, S menginstruksikan memberikan sejumlah uang kepada kelompok teroris lain di Indonesia, Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Selain itu, S juga memerintahkan N memberikan uang sebesar Rp 16 juta kepada pimpinan JAD Bekasi bernama Bondan demi merakit bom.

"Mereka juga terkoneksi dengan Bondan. Ini JAD Bekasi yang memiliki kemampuan merakit bom TATP (triaceton triperoxide), high explosive sekaligus merekrut beberapa orang," ungkap Dedi.

Untungnya, tim Densus 88 telah menangkap Bondan terlebih dahulu di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (8/5/2019) lalu.

Selain Bondan, S juga memerintahkan N menyerahkan uang kepada pimpinan JAD Bekasi lainnya bernama Abu Saedah untuk membuat bom.

"Satu lagi masih DPO di Indonesia terkoneksi dengan mastermind atas nama Abu Saedah," lanjut Dedi.

Sebagai salah seorang kepercayaan S, N juga merencanakan sejumlah aksi teror, khususnya di Padang.

Dedi melanjutkan, sebelum ditangkap, N telah merencanakan serangan ke aparat kepolisian di Padang, Sumatera Barat. Serangan dengan menggunakan bom itu direncanakan dilakukan tepat pada hari peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com