Pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyisakan sejumlah cerita. Salah satunya, cerita tentang nasi goreng. Megawati menyebutnya, diplomasi nasi goreng yang "ampuh".
JAKARTA, KOMPAS.com – Pada Januari 2019, Megawati Soekarnoputri pernah bercerita soal persahabatannya dengan Prabowo Subianto dan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid.
Dengan keduanya, Megawati mengaku pernah memiliki perbedaan pandangan.
Namun, meski berbeda, persahabatan dan kedekatan dengan para sahabatnya itu tetap terjalin. Pengikatnya adalah makanan.
Ya, bagi Megawati, makanan bisa menjadi elemen yang mendekatkan.
Hal itu pula yang terlihat saat Megawati dan Prabowo bertemu, Rabu (24/7/2019), di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Menurut Presiden ke-5 RI ini, nasi goreng menjadi sarana diplomasi yang "ampuh".
“Untunglah kalau perempuan pemimpin dan politisi, ada bagian yang mudah meluluhkan hati laki-laki, itu namanya politik nasi goreng yang ternyata ampuh,” ujar Megawati, seusai bertemu Prabowo.
Baca juga: Politik Nasi Goreng Megawati Saat Bertemu Prabowo...
Pujian pun dilayangkan Prabowo kepada Megawati. Pujian untuk nasi goreng yang disajikan untuknya.
“Luar biasa, saya sampai nambah, tapi Beliau (Megawati) ingatkan saya untuk diet,” ujar Prabowo.
Diplomasi nasi goreng tak hanya kali ini digunakan Megawati.
Melambung ke 10 tahun lalu. Pada masa tenang Pemilihan Presiden 2009, Megawati yang saat itu maju berpasangan dengan Prabowo sebagai wakilnya, memilih memasak bersama.
Kegiatan masak-memasak itu dilakukan keduanya di kediaman Megawati saat masa tenang menjelang hari pencoblosan.
Jadi, cerita Megawati dan Prabowo soal nasi goreng di tengah dinamika hubungan politik keduanya sudah berlangsung lama.