Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM dan Polri Kesulitan Identifikasi Pembunuh Muhammad Reza

Kompas.com - 22/07/2019, 15:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) beserta Polri masih kesulitan mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan Muhammad Reza (23) tewas dalam kerusuhan pecah di pusat Jakarta, 21-22 Mei 2019 lalu.

"Sampai sekarang belum dapat (mengidentifikasi pelaku). Kami juga sudah cari dan belum dapat. Polisi juga mengakui hal yang sama. Jadi kita masih menunggu lagi hasil (penyelidikan)," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di kantornya, Jakarta pusat, Senin (22/7/2019), sebagaimana dikutip Antara. 

Baca juga: Kejati DKI Jakarta Terima Barang Bukti dan 218 Tersangka Kasus Kerusuhan 21-22 Mei

Fakta yang sudah berhasil dikumpulkan terkait tewasnya Muhammad Reza adalah, korban tewas akibat benturan benda tumpul pada bagian kepala. Jasadnya ditemukan di daerah Petamburan, Jakarta Pusat.

"Dugaannya benda tumpul. Tapi siapa yang melakukan? Kan gitu. Kalau yang lain kan sudah kelihatan, ada video CCTV," lanjut Taufan.

Komnas HAM sendiri sudah menemui keluarganya. Namun, keluarganya sendiri miskin informasi. Terlebih, kepolisian hingga kini juga belum melakukan olah TKP khusus tewasnya Muhammad Reza sehingga semakin menyulitkan proses investigasi.

"Sudah ketemu keluarganya, tapi keluarganya miskin informasi. Mereka enggak terlalu tau bagaimana Reza pada waktu itu, kok bisa ada di situ. Misalnya dengan siapa keluarganya, juga enggak tau, jadi memang agak sulit melacaknya," lanjut Taufan.

Hal senada disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra. Ia mengakui dari sembilan korban tewas, hanya kasus Reza yang belum selesai diselidiki.

"Reza yang masih harus dijalani (investigasi) lagi," kata Adi.

Baca juga: Polisi Duga Petamburan sebagai TKP Reza Tewas karena Benda Tumpul Saat Kerusuhan 21-22 Mei

Berdasarkan perkembangan investigasi Polri, total ada sembilan terduga perusuh yang tewas dalam peristiwa 21-22 Mei. Mereka ditemukan di tiga lokasi berbeda.

Enam korban tewas ditemukan di Petamburan, Jakarta Barat, yakni Bachtiar Alamsyah, Abdul Azis, M Rehan Fajari, Widianto Rizki Ramadhan, Muhammad Reza dan Farhan Syafero.

Korban lain meliputi Adam Noorian dan Sandro yang tewas di Jatibaru, Jakarta Pusat, dan Harun Al Rasyid yang ditemukan di daerah Slipi, Jakarta Barat.

Delapan orang selain Muhammad Reza diketahui tewas akibat tertembus timah panas. Kepolisian mengidentifikasi penembak misterius dalam tewasnya delapan orang itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, ada saksi yang sempat melihat penembak misterius tersebut saat sedang melakukan aksinya.

"Ada seseorang yang tingginya sekitar 175 sentimeter, kemudian rambut panjang, kurus. Dia menembakkan dengan tangan kiri. Ini yang sedang kami dalami. Ada saksinya," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (5/7/2019) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com