Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Selebritas Mengaku Dijanjikan Dana Abadi Kebudayaan oleh Jokowi

Kompas.com - 17/07/2019, 21:09 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berjanji mengalokasikan dana abadi kebudayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Janji itu disampaikan Jokowi saat bertemu sekitar 100 selebritas yang mendukungnya dalam Pilpres 2019.

Pertemuan berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019) sore.

"Jadi kalau itu kan baru akan dimulai tahun depan bahwa akan ada dana abadi yang memang oleh bapak Presiden disisihkan," ujar Yovie Widiyanto, musisi dan pentolan grup musik Kahitna, selepas bertemu Jokowi.

Baca juga: Proyek Strategis Jatim yang Diajukan ke Jokowi Diusulkan Dapat Dana Alokasi Khusus

Kendati demikian, menurut dia, mekanisme pengelolaan dana abadi kebudayaan tersebut belum dibahas secara detail dalam pertemuan tadi.

"Memang belum terlalu detail sih sebenarnya umum. Sangat umum, jadi bahwa mekanismenya lewat apa dengan cara seperti apa," kata dia.

Yovie pun menyambut baik dana abadi kebudayaan yang akan dialokasikan ini.

Menurut dia, tersedianya dana abadi ini akan mendukung kreativitas para pekerja seni serta perkembangan industri kreatif.

"Itu bisa membuat bertambah power untuk Indonesia kreatif tentu itu harus disambut baik oleh kita," kata dia.

Sementara itu, Farhan, presenter sekaligus anggota DPR RI terpilih 2019-2024, mengatakan bahwa dana abadi kebudayaan yang akan dialokasikan cukup besar.

Namun, ia enggan menyebut berapa jumlah anggaran yang disiapkan pemerintah itu.

Baca juga: Jokowi Bertemu 100 Selebritas yang Mendukungnya pada Pilpres 2019

 

Hanya saja, saat ditanya apakah jumlahnya miliaran atau triliunan, ia menjawab bahwa dananya mencapai triliunan.

"Dana abadi ini kan dananya lumayan besar tujuannya untuk lembaga pendidikan itu pesan Pak Presiden, tetapi memang mekanismenya belum jelas," ujar dia.

Farhan berharap, pengelolaan dana abadi kebudayaan dapat dilakukan dengan baik dan akuntabel.

"Untuk itu ya harus kerjasama semua mulai dari pengelolaaan awal apakah akan dibentuk badan baru, mungkin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com