Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Sebut PAN Merapat ke Jokowi demi Persatuan, Tak Memungkiri Berharap Jabatan

Kompas.com - 09/07/2019, 18:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Bara Hasibuan mengatakan, wacana merapatnya PAN ke koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin didasari oleh kepentingan persatuan bangsa.

Bara menilai, bergabungnya PAN ke koalisi Jokowi akan menjadi obat dari perbedaan di tengah masyarakat yang timbul akibat perbedaan pilihan politik.

"Jadi kita perlu ada hal-hal simbolik, salah satunya yang kita pikir bisa kita lakukan PAN sebagai partai politik adalah dengan bergabung dengan pemerintahan Jokowi," kata Bara di Gedung DPR, Selasa (9/7/2019).

Bara berpendapat, pemerintahan Jokowi tidak bisa berjalan hanya dengan partai-partai pendukung mereka pada Pilpres 2019 lalu. Menurut Bara, Jokowi juga mestu merangkul partai-partai yang sebelumnya berseberangan.

"Jokowi memang perlu membuat pemerintahan yang bersifat inklusif, tidak bisa bersikap winner takes all. Dalam arti winner-nya itu bukan hanya dia tapi juga koalisi dari partai-partai yang ada sekarang ini," ujar Bara.

Baca juga: Wasekjen PAN: Nasihat Pak Amien Rais Perlu Didengar, Tapi...

Bara tak memungkiri bila PAN berharap mendapat jabatan bila bergabung ke barisan penyokong pemerintah. Ia mengatakan, jabatan itu merupakan wadah bagi PAN untuk berkontribusi.

"Kalau untuk bergabung kan ada manifestasi dari bergabungnya kita itu (jabatan), kita perlu memiliki tempat untuk bisa mengartikulasikan kontribusi kita," kata Bara lagi.

PAN disebut sebagai partai yang akan menyeberang ke koalisi Jokowi setelah mendukung Prabowo pada kontestasi Pilpres 2019 lalu.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, arah politik PAN akan ditetapkan lewat rapat kerja nasional yang akan digelar pada akhir Juli atau awal Agustus mendatang.

"Pasti ada evaluasi terhadap hasil pileg dan menyikapi agenda politik ke depan, salah satu yang penting pilkada serentak, lalu legislatif, dan arah politik PAN ke depan. Rakernas akhir Juli atau awal Agustus," ujar Eddy saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).

Baca juga: PAN Beri Sinyal Pindah Koalisi, Amien Rais Ingatkan agar Tak Rabun Ayam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com