Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Jalan Berlubang di Bawah Stasiun MRT Rawan Makan Korban

Kompas.com - 03/07/2019, 13:39 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Jalan Mahakam yang berada tepat di bawah stasiun MRT Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tampak rusak dan berlubang.

Kondisi tersebut sempat viral pasca akun Instagram @info_kejadian.jakarta memposting foto jalanan berlubang tersebebut.

Dalam postingan tersebut disebutkan jika jalan berlubang itu rawan timbulkan kecelakaan.

Benar saja, seorang Satgas Patrol Trans Jakarta bernama Nurmahari membenarkan jika sempat terjadi kecelakaan yang dialami pengedara roda dua akibat jalan berlubang tersebebut.

"Iya malam malam kejadiannya katanya, enggak tahu menabrak enggak tahu menghindar. Sepertinya kecelakaan tunggal," ujar Nurmahari saat ditemui di pos bus Trans Jakarta yang tidak jauh dari lokasi jalan berlubang, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Tabrakan Dua Motor Hindari Jalan Berlubang, 2 Remaja Tewas

Nurmahari mengatakan kecelakaan tersebut terjadi beberapa minggu lalu dan berakhir tewasnya pengendara motor.

Kondisi lubang terbilang parah karena cukup dalam dan jumlahnya lebih dari satu.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, memang terlihat lima lubang dengan rata-rata lebar sekitar 50 cm.

Kondisi akan lebih parah jika masuk ke malam hari. Penerangan jalan pun dianggap kurang memadai sehingga pengedara motor dan mobil yang melaju dengan kondisi kencang tidak bisa melihat keberadaan lubang di jalan.

"Penerangan jalan kurang karena ketutup sama terowongan itu. Jadi enggak kelihatan jelas (lubangnya). Walaupun lampu kehalang  terowongan cuma terangnya harus kuat," ucap dia.

Baca juga: Pengendara Motor: Enggak Nyaman Harus Hindari Jalan Berlubang di Gunung Sahari

Petugas Bus TransJakarta lain bernama Arif juga mengeluhkan hal yang sama. Karena sempat terjadi kecelakaan di lokasi tersebut, beberapa warga dan penjaga parkir setempat sempat memperbaiki lubang di jalan itu dengan peralatan seadanya.

"Warga di sini sama tukang parkir di sini sempat benerin itu (lubang). Ditutup pakai batu pakai tanah," kata dia.

Namun, penutupan itu hanya bersifat sementara. Lubang kembali terbuka karena batu dan tanah tidak cukup kuat untuk menahan laju kendaraan yang melintas di atas jalan tersebut, terlebih jika hujan datang.

"Namanya kena air hujan kalau lubang sedikit ya ambles lagi. Harus di cor rata semua dari sini kesini, jadi rata," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com