Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jokowi, Kader PKB Sampaikan Ingin Cak Imin Jadi Ketum Lagi

Kompas.com - 02/07/2019, 17:34 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan mendukung Muhaimin Iskandar untuk kembali menjabat posisi ketua umum. Pernyataan itu bahkan disampaikan di depan Presiden Joko Widodo.

Momen itu terjadi saat pengurus pusat dan daerah PKB bersilaturahim dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/7/2019) sore. Muhaimin hadir dalam pertemuan itu.

Awalnya, Ketua DPW PKB Jawa Tengah Yusuf Hudori mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri Muktamar PKB di Bali tanggal 20 Agustus 2019 mendatang. Muktamar merupakan forum tertinggi di PKB untuk menentukan ketua umum dan kepengurusan baru.

"Kami mewakili rekan-rekan di daerah sangat berharap Bapak Jokowi bisa hadir di Bali membuka Muktamar PKB," kata Hudori.

Baca juga: PKB Mengaku Sudah Siapkan Kader Terbaik untuk Direkomendasikan sebagai Menteri

Hudori kemudian memastikan kepada Presiden Jokowi bahwa Muktamar kali ini tidak akan berlangsung panas. Justru akan berlangsung kondusif. Sebab, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta DPW PKB sudah kompak mendukung Muhaimin untuk kembali melanjutkan kepemimpinannya.

"DPD, DPW sudah aklamasi untuk melanjutkan ketua umum kita," kata Hudori.

Pernyataan Hudori tersebut disambut tepuk tangan para pengurus PKB yang hadir, termasuk Muhaimin.

Dikonfirmasi usai acara, Hudori menyebut para pengurus daerah memang sudah kompak kembali mendukung Cak Imin karena suara PKB di Pileg 2019 mengalami peningkatan.

PKB berhasil naik satu tingkat dari yang pada Pemilu 2014 berada pada urutan kelima, menjadi keempat pada Pemilu 2019. Suara PKB pada Pileg 2014 adalah 11.298.950 atau 9,04 persen. Sedangkan pada Pileg 2019 mendapatkan 13.570.097 suara atau 9,69 persen.

"Ya itu kan berkat kekompakkan, kesolidan dan juga tentu berkat kepemimpinan beliau, Cak Imin. Maka, kita sepakat temen-temen DPW untuk menjaga kesolidan ini, untuk kesuksesan 2024, dengan kembali meminta kesediaan Cak Imin untuk menjadi ketua umum," kata Hudori.

Baca juga: Jika Terpilih Masuk Pemerintahan, Kader PKB Bakal Prioritaskan 3 Agenda Ini

Cak Imin sendiri mengaku sama sekali tidak mengetahui perihal dukungan itu. Namun. ia akan siap kembali memimpin PKB jika mendapat kepercayaan.

"Kalau perintah partai, siapa yang berani (menolak). Perintah partai harus taat," ujar Muhaimin yang sudah menjadi Ketum PKB sejak 2005 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com