Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres 2019 dan Isu PKI yang Mengusik Jokowi...

Kompas.com - 30/06/2019, 09:41 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai isu menyerang calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo selama mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden 2019. Namun salah satu isu yang cukup mengusiknya adalah isu bahwa ia bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Isu ini sudah berkembang sejak dia mengikuti Pilpres 2014 bersama Jusuf Kalla. Namun isu ini terus bergulir sampai jelang berakhirnya masa jabatan. Hingga akhirnya Jokowi memutuskan tidak bisa lagi tinggal diam dan menjawab tuduhan itu selama masa kampanye Pilpres 2019.

"Selama 4,5 tahun saya jadi presiden dihina-hina, saya diam, sabar ya Allah. Selama 4,5 tahun saya dijelek-jelekin, saya diam, saya enggak jawab. 4,5 tahun dituduh-tuduh, Presiden Jokowi PKI, saya juga diam, tapi sekarang saya mau jawab," ujar Jokowi.

Jokowi menyampaikan itu saat menghadiri kegiatan bersama para tokoh agama, masyarakat, dan kyai se-eks Karesidenan Kedu, di Gedung Tribakti, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/3/2019).

Baca juga: Jokowi Ingin Tabok Pihak yang Menudingnya PKI

Jokowi kemudian menyinggung foto hitam putih yang memperlihatkan seseorang sedang berpidato di hadapan massa. Di depan seseorang itu, ada pemuda yang dilingkari.

Foto yang ditunjukkan Jokowi adalah foto yang beredar di media sosial. Banyak yang percaya bahwa sosok pemuda yang dilingkari adalah Jokowi. Sementara yang berpidato adalah tokoh PKI, DN Aidit, pada tahun 1955.

Jokowi pun langsung menegaskan bahwa foto itu hoaks. Sebab kejadian dalam foto tersebut terjadi sebelum ia lahir pada tahun 1961.

"Saya tahu gambar atau foto tersebut dari anak saya. Itu hoaks. Karena yang sedang berpidato di foto tersebut adalah DN Aidit dan itu terjadi tahun 1955. Saya belum lahir," kata Jokowi.

Dipercaya 9 juta masyarakat

Ada alasan khusus kenapa akhirnya Jokowi memutuskan menjawab semuanya. Sebab berdasarkan survei, sekitar 6 persen responden percaya isu Jokowi adalah PKI.

"Kelihatannya memang cuma 6 persen. Tapi itu setara dengan 9 juta masyarakat Indonesia. Masih banyak, kan, berarti," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan isu ini kian menguat saat Pilpres 2019. Dia pun berkesimpulan ini waktu yang tepat membuat klarifikasi atas isu tersebut.

Dia berharap kalrifikasinya ini bisa disebar ke masyarakat. Harapannya masyarakat yang mempercayai isu itu bisa menyadari bahwa itu tidak benar.

Baca juga: Jokowi: 9 Juta Masyarakat Percaya Saya PKI

"Selama ini saya itu diam saja. Sabar, sabar, sabar, tapi kok kayak begini terus. Supaya enggak dibawa lagi ke mana-mana, perlu juga saya jawab sekarang," ujar Jokowi.

Namun, akhirnya Jokowi kembali memenangkan Pilpres 2019 bersama cawapresnya Ma'ruf Amin. Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara.

Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen suara. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.

Hari ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com