Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendropriyono Harap Purnawirawan TNI Bersatu, Tak Ada Lagi 01 dan 02

Kompas.com - 21/06/2019, 18:48 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono berharap purnawirawan TNI kembali bersatu usai Pemilihan Presiden 2019. Hendro mengatakan, jangan ada lagi yang mengelompokkan diri sebagai pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ataupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kita enggak ada lagi 01, 02, enggak. Kita harus bersatu padu," kata Hendropriyono usai menggelar silaturahmi dengan purnawirawan TNI di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Baca juga: Maruf Amin Harap Anggota TNI yang Menyimpang Kembali ke Sumpah Prajurit

Hadir dalam acara silaturahmi tersebut puluhan purnawirawan TNI, di antaranya Wakil Presiden keenam RI Try Sutrisno dan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Agum Gumelar.

Hadir pula Cawapres 01 Ma'ruf Amin yang memberi ceramah Idul Fitri kepada para purnawirawan.

Meski Hendropriyono mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres, namun ia menyebut ada juga sejumlah purnawirawan Prabowo-Sandi yang datang ke acaranya.

Mantan Ketua Umum PKPI ini berharap silaturahmi yang ia gelar ini bisa menjadi momentum bersatunya kembali purnawirawan TNI yang sempat terbelah akibat pilpres 2019.

"Karena kalau masih 01 atau 02 nanti kita sama-sama bolak balik balak kosong. Jadi kita harus sekarang bersatu dan maju," kata dia.

Baca juga: Hendropriyono Minta Prajurit TNI Terpapar Radikalisme Diproses Hukum

Hendropriyono menilai indonesia tidak boleh terus terjebak pada keterbelahan politik jika ingin menjadi negara yang maju. Jika terus bertengkar karena politik, Indonesia akan semakin tertinggal.

"Orang lain sudah bikin tunel di bawah laut sampai berpuluh-puluh kilometer, kita masih ribut saja. Sekarang berhentilah, biar sejahtera rakyatnya. Bikin tunel di bawah laut yang begitu hebat kan menyerap tenaga kerja," ujarnya.

Kompas TV Usai terima salinan putusan surat penangguhan penahanan, Mayjen Purnawirawan Soenarko keluar dari Rutan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan tanpa diketahui sejumlah awak media. Tim kuasa hukum mengatakan penangguhan penahanan dikabulkan setelah mendapat jaminan dari 102 purnawirawan jenderal, Panglima TNI dan Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya, Mayjen Purn Soenarko ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan senjata api laras panjang. #soenarko #rutanguntur #penangguhanpenahanansoenarko
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com