Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adukan ke OJK Melalui Nomor Ini jika Sering Terima SMS Palsu

Kompas.com - 12/06/2019, 18:54 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Konsumen selular di Indonesia kerap menerima pesan singkat atau Short Mesaage System (SMS) dari nomor tidak dikenal di ponselnya.

Pesan itu beragam. Ada yang menawarkan pinjaman dana, permintaan transfer, meminta pulsa, dan sebagainya.

SMS sejenis itu tidak hanya datang sekali dua kali. Banyak yang mengeluhkan sering menerima SMS seperti itu.

Akan tetapi, belum semua memahami bahwa sebagian besar pesan itu bodong dan sangat mengganggu pengguna ponsel.

Merespons hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka kontak aduan bagi masyarakat yang mendapati pesan palsu di ponselnya, khususnya yang berkaitan dengan keuangan.

Masyarakat bisa melapor ke Layanan FCC OJK di nomor 1-500-655 atau menangkap layar sms tersebut dan mengirimkannya ke alamat e-mail: konsumen@ojk.go.id.

Direktur Pengembangan Kebijakan Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo menyebutkan, kontak tersebut dapat menerima semua aduan masyarakat yang menyoal sms palsu di bidang keuangan.

“Sebatas keuangan. Kalau non-keuangan di-admin-kan oleh Kemendag,” kata Anto saat dihubungi Rabu (12/5/2019).

Menindaklanjuti laporan yang masuk, OJK akan mengoordinasikannya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pihak yang memiliki otoritas di bidang kepemilikan nomor selular.

“Kami koordinasikan dengan Kominfo untuk pemblokiran,” ujar Anto.

Pemblokiran ini diharapkan dapat menekan persebaran SMS palsu sejenis secara lebih luas, dan menghindarkan orang lain dari potensi menjadi korban SMS palsu tersebut.

Saat ditanya mengenai sumber yang digunakan oleh oknum pengirim SMS palsu sehingga memiliki kontak pengguna ponsel, Anto menyebutkan, salah satunya karena perilaku pengguna yang tidak sadar membagi kontak pribadi di ranah publik.

"Banyak kemungkinan termasuk kita tidak sadar share data pribadi sendiri,” jelas Anto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com