Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Terduga Teroris terkait Bom Kartasura Berbaiat kepada Pimpinan ISIS Lewat Medsos

Kompas.com - 10/06/2019, 17:39 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan bahwa ketiga terduga teroris terkait peristiwa bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan simpatisan ISIS.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menuturkan, ketiganya dengan inisial RA, AA alias Umar, dan SR berbaiat langsung kepada pimpinan ISIS Abu Bakar Al Baghdadi melalui media sosial.

"Yang jelas mereka ini sama-sama bersimpati kepada ISIS dengan berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi," ungkap Asep saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/6/2019).

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Terduga Teroris Hasil Pengembangan dari Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura

Oleh karena itu, kata Asep, ketiga pelaku tidak berafiliasi dengan jaringan teroris manapun di Indonesia. Namun, kemungkinan afiliasi dengan jaringan tertentu masih terus didalami.

Meski tak terkait dengan jaringan manapun, para pelaku dapat terpapar radikalisme melalui dua cara.

Cara pertama adalah berbaiat dengan pimpinan kelompok teroris dan belajar dari pemimpinnya, ditambah dengan buku-buku perihal jihad.

Kemudian, cara kedua adalah mempelajarinya melalui media sosial.

Baca juga: Pelaku Bom Kartasura Pernah Bertukar Pengalaman Merakit Bom dengan Sesama Lone Wolf

Menurut keterangan Asep, untuk terduga teroris RA, yang melakukan aksi bom bunuh diri, mempelajari cara merakit bom melalui media sosial.

"Sebagai contoh RA sudah mengatakan bahwa dia mempelajari rangkaian bom ini dengan bahan-bahan yang dibutuhkan itu semua melalui YouTube yang dia pelajari, kemudian baiat tadi melalui media sosial," katanya.

Sebelumnya, ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di pos polisi Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin (3/6/2019) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Pelaku Bom di Kartasura Rakit di Kamar dan Latihan Meledakan di Sawah

Seorang pria yang diduga pelaku bom bunuh diri mengalami luka parah di lokasi dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Selain pelaku, tidak ada korban lainnya.

Menurut keterangan polisi, pelaku berinisial RA itu telah terpapar paham radikal. Polisi belum menemukan indikasi RA tergabung dalam jaringan kelompok teroris manapun.

Dari hasil pengembangan RA, polisi menangkap dua terduga teroris. Terduga teroris pertama berinisial AA alias Umar ditangkap di Lampung, pada Minggu (9/6/2019).

Kemudian, terduga teroris kedua berinisial SR ditangkap di wilayah Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada hari yang sama.

Kompas TV Dari hasil penyelidikan polisi pelaku upaya bom bunuh diri di Pospam Kartasura tidak tergabung dalam jaringan apa pun. Menurut keterangan Kapolda Jateng, Irjen Rycko Amelza Dahniel pelaku belajar membuat bom lewat media sosial. Ditemui di Mapolda Jateng, Kapolda menegaskan dari hasil Olah TKP material bom yang ditemukan di TKP Pospam Kartasura sama dengan yang ada di rumah pelaku. Pelaku bekerja sendiri dan tidak terkait jaringan apa pun. Pelaku sejak tahun 2018 aktif menjalin komunikasi dengan pimpinan ISIS di Suriah melalui media sosial. Dari sinilah pelaku belajar untuk merakit bom. Sementara uang untuk merakit bom ia minta dari sang ibu. #BomBunuhDiri #Kartasura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com