Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mudik Aman dari BNPB, Perhatikan Daerah Rawan Bencana

Kompas.com - 27/05/2019, 17:22 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Akbar Bhayu Tamtomo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mengeluarkan serangkaian tips mudik aman menggunakan kendaraan pribadi.

Beberapa tips diberikan untuk para pemudik, baik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil demi keselamatan mereka kembali ke kampung halaman.

Beberapa tips yang diberikan misalnya mempersiapkan kondisi tubuh agar fit, memeriksa kondisi kendaraan, istirahat setiap empat jam perjalanan atau jika lelah, serta menyiapkan peta untuk membantu menavigasi perjalanan.

Selain itu, ada satu lagi tips yang diberikan BNPB berkaitan dengan kesiagaan menghadapi potensi bencana alam selama di perjalanan.

BNPB mengimbau pemudik untuk mengakses peta jalur mudik rawan bencana yang dapat diakses di s.id/jalurmudikrawanbencana yang dapat diakses dengan mudah melalui ponsel.

Baca juga: Ini Titik-titik Pengisian Bahan Bakar Sepanjang Jalur Mudik

Peta jalur mudik rawan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).BNPB/ s.id/jalurmudikrawanbencana Peta jalur mudik rawan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Saat Kompas.com mencoba mengakses peta tersebut, titik-titik rawan bencana baru tersedia untuk jalur mudik di Pulau Jawa, mulai dari Banten hingga Jawa Timur.

Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Data BNPB Wawan, sejauh ini peta jalur mudik baru tersedia untuk Pulau Jawa.

"Baru melingkupi daerah Jawa. Potensi risiko bencana banjir, longsor yang sudah ada di inarisk.bnpb.go.id," kata Wawan.

Namun, sejauh ini peta bencana tersebut masih bersifat pasif dan belum bisa terjalin komunikasi dua arah dengan penggunanya.

"Sementara masih pasif, belum ada mekanisme notifikasinya," ujarnya.

Dalam peta, terdapat warna biru dan oranye yang menandakan daerah tersebut rawan bencana. Warna biru diasosiasikan wilayah yang rawan terjadi banjir, sementara oranye untuk menunjukkan wilayah tersebut rawan tanah longsor.

Dari peta tersebut terlihat mayoritas wilayah yang rawan tergenang banjir terbentang di wilayah bagian utara, mulai dari Cilegon hingga Surabaya.

Sementara wilayah rawan longsor relatif tersebar di setiap provinsi, hanya saja Jawa Barat terlihat memiliki titik daerah rawan longsor terbanyak dibandingkan wilayah provinsi lain.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sistem Satu Arah Tol Trans Jawa Mudik Lebaran 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com