Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Rasis oleh Prabowo, Ini Penjelasan Hendropriyono

Kompas.com - 13/05/2019, 20:40 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyon, angkat bicara soal pernyataannya yang dianggap rasis oleh sejumlah pihak, termasuk oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. =

Hendro mengatakan, banyak pihak salah menafsirkan pernyataannya karena tidak dikutip oleh media secara penuh.

"Saya kira karena yang dibaca kan orang-orang itu hanya kata-kata, tidak kalimat penuh," kata Hendropriyono usai buka puasa bersama di rumah Ketua DPR Bambang Soesatyo, Senin (13/5/2019) malam.

Ia menjelaskan konteks pernyataannya yang dianggap rasis itu.

Baca juga: Prabowo: Pernyataan Hendropriyono Bersifat Rasialis dan Adu Domba

Hendro mengatakan, warga negara Indonesia keturunan Arab selama ini mendapat tempat yang terhormat di masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta warga keturunan Arab untuk bisa menjaga kedamaian.

"Tolong lah kalau berada di posisi yang terhormat betul-betul bisa membawa rakyat dan masyarakat, bangsa kita, ini ke arah ketenangan, yang rasanya terayomi supaya enak beribadah, enak bekerja, enak menuntut ilmu, enak mencari makan, dan lain-lain," kata dia.

"Jangan diteriak-teriaki untuk revolusi. Untuk perang, untuk saling membunuh. Nanti kan yang saling membunuh rakyat kecil. Yang tersesat karena pikirannya sudah 100 persen percaya, karena yakin kepada orang yang dia hormati," tambah mantan Ketua Umum PKPI ini.

Prabowo Subianto sebelumnya mengkritik pernyataan Hendropriyono terkait tokoh petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak.

Baca juga: Aksi Kamisan Bentangkan Spanduk Berisi Pernyataan Hendropriyono, SBY, hingga Jokowi

Prabowo berpendapat bahwa pernyataan tersebut bersifat rasialis dan berpotensi mengadu domba serta memecah belah masyarakat.

"Pernyataan Saudara AM Hendropriyono yang menyinggung masalah keturunan warga negara Indonesia di mana kami melihat bahwa pernyataan tersebut bersifat rasis dan berpotensi untuk mengadu domba dan pecah belah antara anak bangsa," ujar Prabowo saat menggelar konferensi pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019).

Prabowo mengaku prihatin dengan pernyataan Hendropriyono karena dianggap sebagai bentuk ancaman.

Di sisi lain, pernyataan itu juga dilontarkan oleh seseorang yang dekat dengan kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com