Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasai Mayoritas Kursi di Parlemen, TKN Janjikan Pemerintahan Jokowi Akan Efektif

Kompas.com - 10/05/2019, 17:16 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) menjanjikan pemerintahan yang efektif bagi Jokowi-Ma'ruf pada periode 2019-2024. Sebab, partai Koalisi Indonesia Kerja menguasai mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Setidaknya pemerintahan Jokowi akan lebih mendapat dukungan kuat dari parlemen sehingga proses pengambilan kebijakan pemerintah akan berlangsung lebih efektif," ujar juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (10/5/2019).

Ace mengingat dulu pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pernah mengalami kesulitan pada awal pemerintahan mereka. Sebab kursi-kursi di DPR ketika itu dikuasai oleh partai oposisi Koalisi Merah Putih.

Partai Golkar yang memiliki posisi ketua DPR sendiri saat itu belum menjadi pendukung Jokowi.

Baca juga: Istana Ingin Kekuatan Koalisi Jokowi di Parlemen Capai 80 Persen

"Dulu bisa bayangkan ketika Golkar belum bergabung itu secara politiknya kan luar biasa. Membuat pemerintahan Jokowi di awal-awal pemerintahan memang membutuhkan Golkar untuk bergabung," ujar Ace.

Untuk pemerintahan 2019-2024 nanti, Ace menjamin situasinya tidak akan seperti itu lagi. Partai-partai pendukung pemerintah tidak akan menghambat kebijakan Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau DPR dikuasai secara mayoritas oleh pemerintahan Pak Jokowi ya tentu akan lebih efektif proses pengambilan keputusannnya," ujar dia.

Adapun, Jokowi-Ma'ruf sementara unggul dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hasil quick count berbagai lembaga survei juga menyatakan Jokowi-Ma'ruf menang dalam Pemilihan Presiden 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com