Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI: Masyarakat Sudah Cukup Diseret dalam Rivalitas Politik

Kompas.com - 08/05/2019, 16:39 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Azrul Tanjung meminta agar rivalitas politik berhenti setelah pemungutan suara Pemilu 2019 berlangsung pada 17 April 2019.

Hal itu dikatakan Azrul melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/5/2019).

“Pemilu 2019 berlangsung aman. Itu yang harus kita syukuri. Sebaiknya kita mengedepankan sikap kenegarawanan. Yang menang pileg atau pilpres, jalankan amanah dengan rendah hati. Tidak takabur. Bagi yang kalah, ikhlas,” kata Azrul Tanjung

Baca juga: MUI: Di Bulan Suci Ini Waktunya Kita Kembali Tanpa Kubu-kubuan.

Azrul mengatakan, masyarakat sudah cukup diseret dalam rivalitas politik. Sebab, rivalitas yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat masyarakat terbelah.

“Momen yang paling tepat untuk mengakhiri rentetan itu adalah sekarang. Pemilu 2019 berakhir pas menjelang Ramadhan. Artinya, sudahi rivalitas, kita semua fokus ibadah,” kata Azrul.

Dalam situasi ini, Azrul menekankan bahwa peran ulama sangat fundamental. Sebab, mereka lah yang menjadi contoh bagaimana seharusnya menyambung kembali apa yang koyak selama mobilisasi politik dilakukan.

Baca juga: Ketua MUI Kota Malang: Pemilu Berjalan dengan Baik dan Penuh Kedamaian

Jangan sampai tokoh agama justru menyuarakan gerakan konstitusional seperti people power atau pengerahan massa.

“Tokoh agama yang menjadi panutan jamaah hendaknya sama-sama saling menjaga kebersamaan antar umat karena pemilu ini kontestasi yang sifatnya berlangsung setiap lima tahun sekali. Sementara status kita sebagai warga bangsa Indonesia akan tetap kita bawa sampai mati,” kata Azrul.

“Saya meminta semua tokoh agama agar bisa bersama-sama saling mengendalikan diri, bukannya mengajak umat yang berada di bawah untuk melanggar konstitusi. KPU itu lembaga resmi yang dibentuk dari rakyat. Jadi ya saling berlapang hati saja,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com