JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung berencana menyerang salah satu pos polisi di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.
"Yang bersangkutan akan menyerang pos polisi di Jati Asih. Mereka sudah menggambar pos polisi yang akan dijadikan sasaran dan dilakukan serangan," ujar Dedi di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).
Seperti diketahui, di Bekasi, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima terduga teroris pada Sabtu (4/5/2019) dan Minggu (5/5/2019). Pada Sabtu, Densus 88 menangkap SL (34) dan AN (20). Kemudian, pada Minggu (5/5/2019), Densus 88 menangkap MI, IF, dan T.
Baca juga: Polri Sebut Pimpinan JAD Lampung Telah Dipantau Sejak 2014
Dedi menuturkan, Densus 88 terus mengembangkan hasil penangkapan ni, terlebih kelompok JAD Lampung terstruktur dan terpisah-pisah.
"Mereka memiliki afiliasi dan ideologi yang sama, yaitu ISIS (negara Islam) dan juga terus melakukan amaliah dengan sasaran aparat kepolisian lewat momentum tertentu," ungkapnya kemudian.
Baca juga: Menurut Polri, JAD Berencana Lakukan Aksi Saat Pengumuman Hasil Pemilu
Selain penyerangan ke pos polisi di Jati Asih, seperti diungkapkan Dedi, mereka juga akan beraksi dengan memanfaatkan momentum pengumuman hasil resmi pemilu pada 22 Mei 2019.
Dedi menjelaskan, kelompok ini akan memanfaatkan situasi panas dan jika terjadi unjuk rasa atau "people power"yang berujung kerusuhan pada 22 Mei di Jakarta.
"Mereka sudah mempersiapkan berbagai macam perkara, bisa melakukan serangan berupa bom yang telah dibuat, kemudian dilempar dengan ledakan tingkat fatalitas yang tinggi," ungkapnya kemudian.