Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Hoaks Ini Mengadu Saya dengan Ulama, Kita Kejar yang Membuat

Kompas.com - 02/05/2019, 20:04 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengungkapkan sedang mengejar pembuat akun hoaks perihal dirinya.

Hoaks yang ia maksud soal perintah Tito dalam menghadapi people power agar menembak mati perusuh NKRI termasuk cucu Nabi.

Tito menuturkan, hoaks tersebut tersebar melalui platform blog.

"Kita lagi kejar siapa yang membuat (hoaks) ini, karena ini ingin mengadu saya dengan ulama," kata Tito saat ditemui di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2019).

Baca juga: Kapolri Instruksikan Anggotanya Petakan Kelompok Anarko Sindikalisme

Tito pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengeluarkan perintah serupa.

Instansinya, kata Tito, akan menangani gerakan massa sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

"Prinsip bagi Polri kalau ada gerakan massa kita akan tangani sesuai prosedur yang berlaku secara proporsional, mulai dari yang ringan, yang persuasif, sampai kepada hal yang koersif, upaya-upaya paksa sesuai dengan aturan yang berlaku baik di nasional maupun internasional," ungkap dia.

Baca juga: Kapolri Sebut Kelompok Anarko Sindikalisme adalah Fenomena Internasional

Dilansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, beredar sebuah unggahan di blog perihal hoaks tersebut.

Unggahan tersebut diberi judul "HRS Akan Kerahkan People Power, POLRI: Kami Siap Tembak "Mati" Perusuh NKRI Sekalipun Itu Cucu Nabi".

Di laman Kominfo, unggahan tersebut juga telah diberi label hoaks.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan massa berbaju hitam yang membuat ricuh peringatan hari buruh di sejumlah daerah diidentifikasi sebagai kelompok Anarko. Kapolri sudah mengidentifikasi massa berbaju hitam sebagai kelompok <em>Anarko Syndicalism</em>. Kapolri menyebut kemunculan kelompok ini sebagai fenomena di kalangan pekerja tanah air yang memberi doktrin agar pekerja tidak mau diatur dan membuat aturannya sendiri. Kapolri memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemetaan kelompok Anarko di Indonesia untuk dilakukan pembinaan. #Kapolri #Anarko #HariBuruh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com