Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Boris Yeltsin Wafat, Ini 4 Fakta Presiden Terpilih Pertama Rusia

Kompas.com - 23/04/2019, 17:57 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Boris Nikolayevich Yeltsin dikenal sebagai orang yang berpengaruh di Uni Soviet. Perpecahan negara Tirai Besi itu dimanfaatkannya untuk meraih ambisi politiknya.

Hingga akhirnya, Yeltsin berhasil mendapatkan kekuasaan tertinggi untuk menjadi pemimpin pertama Rusia pasca-pecahnya Uni Soviet.

Melalui pengaruhnya, Boris Yeltsin melakukan perlawanan terhadap kelompok Komunis yang mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintahan. Dia juga berhasil menanamkan pengaruhnya untuk mendirikan Persemakmuran Negara-negara Merdeka.

Setelah melepaskan jabatannya pada 1999, ia memberikan kekuasaannya kepada Perdana Menteri Vladimir Putin. Setelah itu, ia hidup jauh dari sorotan publik.

Kabar duka baru muncul pada 23 April 2007, atau 12 tahun silam. Yeltsin diberitakan meninggal dunia karena gagal jantung di Moskwa, Rusia. Dia meninggal setelah mengidap penyakit jantung sejak 1996.

Yeltsin meninggal pada usia 76 tahun. Namanya dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam pembubaran Uni Soviet. Berikut perjalanan Boris Yeltsin: 

1. Berasal dari keluarga petani

Boris Nikolayevich Yeltsin lahir pada 1 Februari 1931, di Butka, sebuah desa Rusia kecil di Pegunungan Ural.

Kakek dan neneknya merupakan petani selama pemerintahan Joseph Stalin. Ayahnya ditangkap saat dilakukan pembersihan kepada kalangan anti-Soviet di era Stalin.

Pada 1937, Yeltsin pindah ke kota Berezniki tempat ayahnya keluar dari penjara. Dia mulai bekerja sebagai buruh. Sifat mudanya yang suka memberontak, menjadikan dirinya penasaran dengan senjata.

Bahkan dia kehilangan dua jari ketika bermain granat. Pada 1949, dia meninggalkan Yekaterinburg untuk mengambil sekolah yang lebih tinggi. Sebagai mahasiswa, dia mulai mendalami ilmu di perguruan tinggi dan dilatih menjadi insinyur.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Boris Yeltsin, Presiden Terpilih Pertama Rusia

Berbekal ilmu di bangku perkuliahan, ia menjadi pengawas proyek di perusahaan kontruksi. Dia juga mendaftar sebagai anggota Partai Komunis.

Karier politiknya semakin bagus dan memantapkan namanya dalam partai. Namun, dia berseberangan dengan pemimpin hingga akhirnya ia memutuskan keluar dari partai tersebut.

2. Fokus politik

Meski telah keluar dari Partai Komunis, Yeltsin masih tetap aktif dalam politik. Ia yang berstatus sebagai ketua parlemen kemudian menggunakan kesempatannya untuk meraih ambisinya.

Dia juga mengajukan diri dalam pemilihan presiden Rusia. Bahkan, Yeltsin memenangkan 59 persen suara pada Juni 1991. Yeltsin mulai menyuarakan pengunduran diri Mikhail Gorbachev, pemimpin terakhir Uni Soviet.

Yeltsin semakin dikenal pada Agustus 1991, saat dia menentang upaya kudeta yang dilakukan kelompok Komunis terhadap Gorbachev yang saat itu masih memimpin Uni Soviet. Yeltsin naik ke atas tank untuk mengecam upaya kudeta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com