Segera setelah itu, Yeltsin mulai mempreteli Partai Komunis dan beberapa pihak mulai mendukung gerakannya. Hingga akhirnya, Uni Soviet secara resmi bubar dan digantikan oleh Persemakmuran Negara-Negara Merdeka.
Setelah Uni Soviet bubar, Boris Yeltsin menghapuskan sebagian besar kontrol negara terhadap harga, memprivatisasi sejumlah besar aset negara, memungkinkan kepemilikan properti pribadi, dan menerapkan prinsip-prinsip pasar bebas.
Secara perlahan, Yeltsin menghapuskan prinsip ekonomi yang dipegang di era Komunis. Di bawah pemerintahannya, dia mulai mengatur sistem saham, komoditas perdagangan dan lahirnya bank-bank swasta.
Meskipun begitu, banyak orang Rusia yang terjerumus dalam kemiskinan karena inflasi yang merajalela dan meningkatnya biaya hidup.
Rusia berubah menjadi negara penuh korupsi, pelanggaran hukum, penurunan hasil industri dan harapan hidup yang menurun. Terlebih lagi, Yeltsin mulai memperlakukan dirinya sendiri sebagai orang yang istimewa.
Sebagai presiden, Yeltsin memberi kebebasan pers dan memungkinkan kritik publik dalam pemerintahannya. Dia membiarkan budaya Barat masuk ke negara tersebut.
Yeltsin juga membubarkan parlemen yang didominasi Komunis pada September 1993 dan menyerukan pemilihan untuk legislatif baru. Dia kemudian menyuruh tank untuk menghancurkan gedung parlemen.
Pada 1996, masalah kesehatan datang kepadanya. Dia terkena serangan jantung namun masih memutuskan menalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1996. Ia memenangkan pemilihan umum dan menandai periode kedua pemerintahannya.
Baca juga: Kisah 3 Agen Ganda Uni Soviet yang Bekerja untuk CIA dan MI6...
Pada tanggal 31 Desember 1999, Yeltsin memberikan pidato mengejutkan yang mengumumkan pengunduran dirinya.
Sebelumnya dia mendapatkan kritikan dari beberapa pihak atas gaya kepemimpinannya dan membuat Rusia pada posisi yang tak menentu. Rusia juga mengalami krisis ekonomi yang besar.
Dia meminta maaf kepada orang Rusia atas kesalahan yang diperbuatnya pada masa lalu.
Sebelum menyerahkan jabatannya kepada Perdana Menteri Vladimir Putin, dia membuat kesepakatan agar memberinya imunitas hukum dari penuntutan dan hidup bersama keluarganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.