Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Boris Yeltsin Wafat, Ini 4 Fakta Presiden Terpilih Pertama Rusia

KOMPAS.com - Boris Nikolayevich Yeltsin dikenal sebagai orang yang berpengaruh di Uni Soviet. Perpecahan negara Tirai Besi itu dimanfaatkannya untuk meraih ambisi politiknya.

Hingga akhirnya, Yeltsin berhasil mendapatkan kekuasaan tertinggi untuk menjadi pemimpin pertama Rusia pasca-pecahnya Uni Soviet.

Melalui pengaruhnya, Boris Yeltsin melakukan perlawanan terhadap kelompok Komunis yang mencoba melakukan kudeta terhadap pemerintahan. Dia juga berhasil menanamkan pengaruhnya untuk mendirikan Persemakmuran Negara-negara Merdeka.

Setelah melepaskan jabatannya pada 1999, ia memberikan kekuasaannya kepada Perdana Menteri Vladimir Putin. Setelah itu, ia hidup jauh dari sorotan publik.

Kabar duka baru muncul pada 23 April 2007, atau 12 tahun silam. Yeltsin diberitakan meninggal dunia karena gagal jantung di Moskwa, Rusia. Dia meninggal setelah mengidap penyakit jantung sejak 1996.

Yeltsin meninggal pada usia 76 tahun. Namanya dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam pembubaran Uni Soviet. Berikut perjalanan Boris Yeltsin: 

1. Berasal dari keluarga petani

Boris Nikolayevich Yeltsin lahir pada 1 Februari 1931, di Butka, sebuah desa Rusia kecil di Pegunungan Ural.

Kakek dan neneknya merupakan petani selama pemerintahan Joseph Stalin. Ayahnya ditangkap saat dilakukan pembersihan kepada kalangan anti-Soviet di era Stalin.

Pada 1937, Yeltsin pindah ke kota Berezniki tempat ayahnya keluar dari penjara. Dia mulai bekerja sebagai buruh. Sifat mudanya yang suka memberontak, menjadikan dirinya penasaran dengan senjata.

Bahkan dia kehilangan dua jari ketika bermain granat. Pada 1949, dia meninggalkan Yekaterinburg untuk mengambil sekolah yang lebih tinggi. Sebagai mahasiswa, dia mulai mendalami ilmu di perguruan tinggi dan dilatih menjadi insinyur.

Berbekal ilmu di bangku perkuliahan, ia menjadi pengawas proyek di perusahaan kontruksi. Dia juga mendaftar sebagai anggota Partai Komunis.

Karier politiknya semakin bagus dan memantapkan namanya dalam partai. Namun, dia berseberangan dengan pemimpin hingga akhirnya ia memutuskan keluar dari partai tersebut.

2. Fokus politik

Meski telah keluar dari Partai Komunis, Yeltsin masih tetap aktif dalam politik. Ia yang berstatus sebagai ketua parlemen kemudian menggunakan kesempatannya untuk meraih ambisinya.

Dia juga mengajukan diri dalam pemilihan presiden Rusia. Bahkan, Yeltsin memenangkan 59 persen suara pada Juni 1991. Yeltsin mulai menyuarakan pengunduran diri Mikhail Gorbachev, pemimpin terakhir Uni Soviet.

Yeltsin semakin dikenal pada Agustus 1991, saat dia menentang upaya kudeta yang dilakukan kelompok Komunis terhadap Gorbachev yang saat itu masih memimpin Uni Soviet. Yeltsin naik ke atas tank untuk mengecam upaya kudeta.

Segera setelah itu, Yeltsin mulai mempreteli Partai Komunis dan beberapa pihak mulai mendukung gerakannya. Hingga akhirnya, Uni Soviet secara resmi bubar dan digantikan oleh Persemakmuran Negara-Negara Merdeka.

3. Presiden dengan penuh gejolak

Setelah Uni Soviet bubar, Boris Yeltsin menghapuskan sebagian besar kontrol negara terhadap harga, memprivatisasi sejumlah besar aset negara, memungkinkan kepemilikan properti pribadi, dan menerapkan prinsip-prinsip pasar bebas.

Secara perlahan, Yeltsin menghapuskan prinsip ekonomi yang dipegang di era Komunis. Di bawah pemerintahannya, dia mulai mengatur sistem saham, komoditas perdagangan dan lahirnya bank-bank swasta.

Meskipun begitu, banyak orang Rusia yang terjerumus dalam kemiskinan karena inflasi yang merajalela dan meningkatnya biaya hidup.

Rusia berubah menjadi negara penuh korupsi, pelanggaran hukum, penurunan hasil industri dan harapan hidup yang menurun. Terlebih lagi, Yeltsin mulai memperlakukan dirinya sendiri sebagai orang yang istimewa.

Sebagai presiden, Yeltsin memberi kebebasan pers dan memungkinkan kritik publik dalam pemerintahannya. Dia membiarkan budaya Barat masuk ke negara tersebut.

Yeltsin juga membubarkan parlemen yang didominasi Komunis pada September 1993 dan menyerukan pemilihan untuk legislatif baru. Dia kemudian menyuruh tank untuk menghancurkan gedung parlemen.

Pada 1996, masalah kesehatan datang kepadanya. Dia terkena serangan jantung namun masih memutuskan menalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1996. Ia memenangkan pemilihan umum dan menandai periode kedua pemerintahannya.

4. Mundur dari kursi presiden

Pada tanggal 31 Desember 1999, Yeltsin memberikan pidato mengejutkan yang mengumumkan pengunduran dirinya.

Sebelumnya dia mendapatkan kritikan dari beberapa pihak atas gaya kepemimpinannya dan membuat Rusia pada posisi yang tak menentu. Rusia juga mengalami krisis ekonomi yang besar. 

Dia meminta maaf kepada orang Rusia atas kesalahan yang diperbuatnya pada masa lalu.

Sebelum menyerahkan jabatannya kepada Perdana Menteri Vladimir Putin, dia membuat kesepakatan agar memberinya imunitas hukum dari penuntutan dan hidup bersama keluarganya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/23/17572951/hari-ini-dalam-sejarah-boris-yeltsin-wafat-ini-4-fakta-presiden-terpilih

Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke