JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menilai, meningkatnya partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 dibandingkan Pemilu 2014 karena masyarakat memiliki kesadaran politik yang tinggi.
Hal itu dikatakannya di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
"Itu artinya kesadaran politik lebih tinggi. Beda pilihan politik mereka hanya saling bertepuk tangan saja tidak ada gontok-gontokan," kata Taufan.
Taufan mengatakan, saat berkeliling ke TPS-TPS yang ada di DKI Jakarta, para pemilih tidak terlihat gaduh saat pemungutan suara.
Baca juga: Partisipasi Pemilu Naik, Menurut Maruf karena Masyarakat Semakin Sadar Politik
"Saling memberikan tepuk tangan pihak yang didukungnya menurut kami itu suatu kematangan berdemokrasi masyarakat kita," ujar dia.
Taufan mengatakan, tim pemantau pemilu dari Komnas HAM tersebar di 6 Provinsi yaitu di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sulawesi, Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
Ada pula perwakilan Komnas di daerah tersebar di 6 provinsi lainnya.
"Ada enam daerah perwakilan kami yaitu Aceh, Papua, Sulawesi Tengah, Kalimantan barat, Maluku, Sumatra Barat," kata dia.
Komnas HAM juga mengapresiasi petugas keamanan yang telah menjaga proses pelaksanaan Pemilu sampai selesai.
Baca juga: Wiranto: Partisipasi Pemilih Naik, Presiden Terpilih Punya Legitimasi Tinggi
Selain itu, ia meminta kontestan Pilpres dan Pileg untuk tetap menjaga proses pasca pemilu berjalan dengan baik.
Taufan juga mendorong, transparansi penghitungan suara sehingga membuat masyarakat percaya pemilu berjalan dengan baik.
"Kita dorong transparansi uploding data bisa membuat orang percaya bahwa proses berjalan baik sehingga hasil akhir Pemilu itu legitimasi nya tinggi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.