JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mangatakan, partisipasi pemilih di Pemilu serentak 2019 mencapai 80,90 persen. Hal itu melampaui target sebesar 77,5 persen.
"Partisipasi pemilih dari laporan mencapai 80,90 persen melampaui target RPJMN 2015-2019 sebesar 77,5 persen. Ini menunjukkan siapapun presiden yang terpilih punya legitimasi yang tinggi," kata Wiranto saat ditemui wartawan usai rapat koordinasi di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019).
Baca juga: KPU Harap Partisipasi Pemilih Capai 77,5 Persen
Wiranto mengimbau masyarakat untuk menghargai ajakan calon presiden untuk menjaga persatuan dan kesatuan usai Pemilu serentak.
"Melarang pendukungnya untuk melakukan aksi-aksi provokasi yang nyata-nyata akan mengganggu ketertiban masyarakat," ujarnya.
Wiranto mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis sambil menunggu hasil resmi perhitungan suara dari KPU.
Baca juga: Wapres Berharap Partisipasi Pemilih di Pemilu 2019 Lampaui 75 Persen
Selanjutnya, Wiranto menegaskan TNI dan Polri akan bertindak tegas untuk menindak berbagai aksi yang akan menggangu ketertiban dan keutuhan bangsa.
"Bertindak tegas menindak berbagai aksi yang akan menggangu ketertiban dan keamanan nasional serta keutuhan bangsa dan negara," pungkasnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengelar rapat konsolidasi mengenai situasi nasional pasca Pemilu 2019.
Rapat konsolidasi dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.