MAMUJU, KOMPAS.com– Anggota kepolisian Polda Sulawesi Barat terpaksa ditandu warga secara bergantian melewati hutan belantara karena sakit. Diduga ia kelelahan saat mengawal distribusi logistik pemilu ke lokasi terpencil di Desa Takaroangan, Kelurahan Mamuyu, Kecamatan mamuju, Kabupaten mamuju, Sulawesi Barat Rabu (17/4/2019)
Proses evakuasi hanya dilakukan dengan tandu sederhana dan melewati perbukitan terjal dengan jarak 10 kilometer yang ditempuh dengan waktu empat jam. Jalur yang dilewati tidak bisa dilalui kendaraan bermotor dan hanya bisa diilewati dengan jalan kaki.
Baca juga: Surat Suara Tertukar saat Coblosan, 2 TPS di Mamuju Gelar Pemilihan Lanjutan
Anggota kepolisian tersebut, baru dievakuasi menggunakan ambulans setelah tiba di Desa Tamasapi. Dia langsung dibawa menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan.
Sebelumnya, anggota petugas kepolisian tersebut bersama petugas PPS dan Panwascam sempat berjalan kaki selama empat jam. Namun sebelum mencapai desa tersebut, anggota polisi tersebut diduga kelelahan dan mengalami sesak nafas di tengah hutan
Karena kondisnya lemas dan tak mampu lagi melanjutkan perjalanannnya karena sesak nafas, warga lalu memilih mengevakuasinya dari hutan menuju kembali ke kota Mamuju dengan menggunakan tandu.
Baca juga: Saling Sindir Antarpendukung Caleg di Mamuju, 1 Orang Tewas Ditikam
Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Polisi Baharuddin Djafar saat menjenguk di rumah sakit Kamis (18/04) menduga anggotanya kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh selama empat jam dengan jalan kaki melewati hutan dan perbuktitan.
“Mungkin karena kelelahan menempuh perjalanan jauh. Akhirnya jatuh drop,” jelas Kapolda.
Hingga kini kondisi anggota kepolisian tersebut sudah mulai membaik dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.