Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Golkar Sebut Hasil Hitung Cepat Tunjukkan Masyarakat Makin Dewasa

Kompas.com - 17/04/2019, 18:40 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei memperlihatkan keunggulan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menunjukkan masyarakat semakin dewasa dalam memilih.

"Ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia sudah mengalami dan menjalani politik secara dewasa. Partai Golkar mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi-Ma'ruf yang unggul dalam perhitungan cepat," ujar Airlangga dalam konferensi persnya di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2019).

Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di quick count, lanjutnya, merupakan bentuk amanat dari rakyat melalui pemilu yang sudah diselenggarakan dengan aman dan lancar.

Baca juga: Jokowi-Maruf Menang di Semua TPS di Kabupaten Puncak Papua

Namun demikian, seperti diungkapkan Airlangga, Partai Golkar dan partai politik lain yang tergabung dalam koalisi Indonesia kerja tetap menunggu hasil final dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Jokowi beberapa waktu lalu, ini masih menunggu hasil resmi dari KPU. Jadi, Partai Golkar pun menunggu hasil resmi dari KPU," papar Airlangga.

Baca juga: Kelakar Ketum Golkar soal Warna Kuning di Surat Suara DPR

Ia menambahkan, Partai Golkar juga bersyukur atas hasil sementara hitung cepat Pilpres 2019 tersebut. Pasalnya, Golkar sejak awal konsisten memberikan dukungan dan memperjuangkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Airlangga juga mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat agar menghormati pilihan rakyat dan tidak melakukan langkah-langkah yang mencederai demokrasi.

"Masyarakat harus tetap tenang menunggu hasil resmi dari KPU. Namun, melalui hasil hitung cepat ini, diperkirakan hasilnya tidak akan jauh berbeda dari hasil resmi," pungkasnya.

Kompas TV Direktur Riset Charta PoliticaMuslimin membahas mengenai hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan efeknya terhadap partai politik, karena saat ini penghitungan suara dari pileg DPR RI sudah dimulai, Rabu (17/4). Berikut pemaparan dari Muslimin mengenai hasil sementara dari perolehan suara partai politik berdasarkan Charta Politica dan Litbang Kompas. Data Litbang Kompas ini tercatat pada pukul 17.30 WIB dengan data masuk sebesar 23,30%. #Pilpres2019 #HitungCepatPemilu #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com