Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Siap Olah Spanduk Bekas Kampanye agar Tak Jadi Sampah

Kompas.com - 12/04/2019, 20:08 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan yang bergerak di bidang manajemen sampah, Parongpong, meluncurkan gerakan "The Trash Bag Project" untuk menginisiasi penumpukan sampah dari spanduk bekas kampanye Pemilu 2019.

Parangpong akan mengubah spanduk yang tak lagi dipakai itu sebagai kantong sampah serbaguna berbentuk tas.

"Pada prinsipnya proyek ini ingin memanfaatkan spanduk bekas, sehingga tidak harus membuat trash bag dari raw material atau dari bahan spanduk baru," ujar Founder Parongpong, Rendy Aditya Wachid saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (12/4/2019).

"Dan sekaligus juga ini sebenarnya menjadi solusi untuk sampah-sampah spanduk yang tidak terangkut," kata Rendy.

Ajakan ini dikampanyekan Parongpong melalui akun Instagram-nya, @parong.pong pada Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Beragam Contoh Sampah Plastik Tak Terurai Lebih dari Belasan Tahun..

Menurut Rendy, tujuan adanya ajakan ini untuk mencegah sampah residu (sampah non daur ulang, non ekonomis) agar tidak sepenuhnya diangkut menuju tempat pembuangan akhir (TPA).

Oleh karena itu, sampah tidak hanya dipilah, tapi juga harus diolah.

Rendy mengungkapkan, dalam pengolahan sampah ini nantinya menggunakan alat hydrothermal reactor yang dikembangkan oleh salah satu perusahaan teknologi pengolahan limbah berbasis riset, Guna Olah Limbah (GO Limbah).

Dalam ajakan mencegah spanduk bekas pasca Pemilu 2019, Rendy juga mengajak masyarakat di sekitar Kota Bandung dan Jakarta untuk mengirimkan spanduk bekas kampanye ke alamat Jalan Dago Pojok 60, Bandung, dan Jalan Hayam Wuruk Nomor 28, Jakarta Pusat.

"Jenis spanduk yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh kami yang penting waterproof, tidak robek, dan tidak bolong," ujar Rendy.

Untuk pengumpulan spanduk bekas kampanye, Rendy menentukan batas pengumpulan mulai 17 April hingga 20 April 2019.

Kemudian, spanduk-spanduk bekas tersebut jika telah terkumpul nantinya akan dimanfaatkan sebagai material pembuatan wadah usaha pengelolaan sampah yang akan dipamerkan dalam acara Happiness Festival pada 27-28 April 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta.

Adapun ide "daur ulang" spanduk bekas kampanye ini diilhami karena orang Indonesia tidak memiliki kebiasaan untuk memisahkan limbah mereka. Sehingga, semua limbah bercampur dan sangat sulit untuk memisahkannya antara yang organik dengan non-organik.

Selain itu, upaya pemerintah dan perusahaan menjadi sia-sia, karena sampah akan berakhir tercampur selama proses pengumpulan begitu juga ketika sampah tersebut mencapai TPA sampah.

"Dalam jangka panjang, kami ingin mengurangi limbah yang ada di tempat pembuangan sampah," ujar Rendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com