Salin Artikel

Perusahaan Ini Siap Olah Spanduk Bekas Kampanye agar Tak Jadi Sampah

KOMPAS.com - Perusahaan yang bergerak di bidang manajemen sampah, Parongpong, meluncurkan gerakan "The Trash Bag Project" untuk menginisiasi penumpukan sampah dari spanduk bekas kampanye Pemilu 2019.

Parangpong akan mengubah spanduk yang tak lagi dipakai itu sebagai kantong sampah serbaguna berbentuk tas.

"Pada prinsipnya proyek ini ingin memanfaatkan spanduk bekas, sehingga tidak harus membuat trash bag dari raw material atau dari bahan spanduk baru," ujar Founder Parongpong, Rendy Aditya Wachid saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (12/4/2019).

"Dan sekaligus juga ini sebenarnya menjadi solusi untuk sampah-sampah spanduk yang tidak terangkut," kata Rendy.

Ajakan ini dikampanyekan Parongpong melalui akun Instagram-nya, @parong.pong pada Rabu (10/4/2019).

Oleh karena itu, sampah tidak hanya dipilah, tapi juga harus diolah.

Rendy mengungkapkan, dalam pengolahan sampah ini nantinya menggunakan alat hydrothermal reactor yang dikembangkan oleh salah satu perusahaan teknologi pengolahan limbah berbasis riset, Guna Olah Limbah (GO Limbah).

Dalam ajakan mencegah spanduk bekas pasca Pemilu 2019, Rendy juga mengajak masyarakat di sekitar Kota Bandung dan Jakarta untuk mengirimkan spanduk bekas kampanye ke alamat Jalan Dago Pojok 60, Bandung, dan Jalan Hayam Wuruk Nomor 28, Jakarta Pusat.

"Jenis spanduk yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh kami yang penting waterproof, tidak robek, dan tidak bolong," ujar Rendy.

Untuk pengumpulan spanduk bekas kampanye, Rendy menentukan batas pengumpulan mulai 17 April hingga 20 April 2019.

Kemudian, spanduk-spanduk bekas tersebut jika telah terkumpul nantinya akan dimanfaatkan sebagai material pembuatan wadah usaha pengelolaan sampah yang akan dipamerkan dalam acara Happiness Festival pada 27-28 April 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta.

Adapun ide "daur ulang" spanduk bekas kampanye ini diilhami karena orang Indonesia tidak memiliki kebiasaan untuk memisahkan limbah mereka. Sehingga, semua limbah bercampur dan sangat sulit untuk memisahkannya antara yang organik dengan non-organik.

Selain itu, upaya pemerintah dan perusahaan menjadi sia-sia, karena sampah akan berakhir tercampur selama proses pengumpulan begitu juga ketika sampah tersebut mencapai TPA sampah.

"Dalam jangka panjang, kami ingin mengurangi limbah yang ada di tempat pembuangan sampah," ujar Rendy.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/12/20082121/perusahaan-ini-siap-olah-spanduk-bekas-kampanye-agar-tak-jadi-sampah

Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke