Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kecurangan, BPN Prabowo-Sandi Bakal Tempatkan Advokat di Tiap Kecamatan

Kompas.com - 12/04/2019, 06:58 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menempatkan advokat di tiap kecamatan saat pemungutan suara Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Direktur Direktorat Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad, usai acara rapat konsolidasi nasional di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Tujuannya, kata Dasco, untuk mengantisipasi kecurangan atau hal yang tidak diinginkan lainnya di lapangan.

Baca juga: Jubir BPN Mengaku Sudah Cium Gelagat Kecurangan Sejak Awal

"Kita pada prinsipnya semua kecamatan akan kita tempatkan tim advokasi supaya memudahkan koordinasi dan komunikasi dalam rangka mengantisipasi apa-apa yang tidak diinginkan yang terjadi di lapangan," kata Dasco.

Rapat tersebut merupakan bagian dari konsolidasi para advokat untuk menghadapi potensi masalah di lapangan.

Menurut Dasco, tidak ada kecamatan yang menjadi perhatian khusus karena semuanya menjadi prioritas BPN.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Minta Dugaan Kecurangan Pemilu di Malaysia Diusut Tuntas

Nantinya, para advokat diharapkan dapat menyelesaikan sengketa yang terjadi di tempat mereka berjaga agar masalahnya tidak berlarut-larut.

"Ini yang kita pengen bahwa apabila ada permasalahan di dalam penghitungan atau sengketa di TPS, kita selesaikan pada waktu itu juga," ungkapnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut terlihat pula Wakil Ketua BPN Ahmad Muzani dan Priyo Budi Santoso, serta Direktur Satgas BPN Toto Utomo Budi Santoso.

Kompas TV Sejumlah tokoh bangsa meminta KPU untuk tidak takut menghadapi ancaman demi kesuksesan Pemilu salah satunya soal ancaman menggerakan <em>People Power </em>jika ada kecurangan di Pemilu. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi tak memungkiri kedatangannya ke KPU karena adanya ancaman penggunaan <em>people power</em> itu yang sebelumnya disampaikan Amin Rais. #kpu #tokohnasional #mahfudMD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com