Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga Dimulai dengan Shalat Subuh Berjamaah

Kompas.com - 06/04/2019, 22:52 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Muzani mengatakan, kampanye akbar pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (7/4/2019),  akan dimulai dengan shalat berjamaah dan doa munajat bersama.

Muzani menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (6/4/2019).

"Kampanye besok akan diawali dengan shalat subuh berjamaah dan doa munajat bersama. Kami meyakini bahwa doa adalah bagian yang amat penting bagi kesuksesan perjuangan kami," ujar Muzani.

Baca juga: Besok Kampanye Akbar di GBK, Prabowo-Sandi Tak Lakukan Persiapan Khusus

Setelah shalat berjamaah, kampanye akan dilanjutkan dengan tausiyah dari sejumlah ulama dan rohaniawan.

Lalu, para petinggi partai politik Koalisi Adil Makmur akan melakukan pidato politik masing-masing dengan durasi 5-7 menit.

Puncaknya, pidato politik yang dimulai dari Sandiaga terlebih dahulu dan diakhiri Prabowo.

"Terakhir nanti kita akan mendengarkan pidato politik dari Prabowo dan Sandiaga. Agendanya mereka pidato jam delapan sekian," kata Muzani.

Muzani mengatakan, kampanye akbar diharapkan bisa selesai tidak terlalu siang agar tidak menganggu lalu lintas di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: Long March dari Surabaya, Para Buruh Akan Hadiri Kampanye Prabowo-Sandi di GBK

Di sisi lain, lanjut dia, dari laporan yang diterima, massa sudah mulai bergerak menuju GBK malam ini.

Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso, menambahkan, kampanye akbar diperkirakan akan dihadiri satu hingga tiga juta orang.

Ia mengklaim, kemungkinan besok adalah kampanye akbar terbesar dalam proses pelaksanaan Pilpres 2019.

"Diperkirakan satu hingga tiga juga orang dan menjadi kampanye akbar terbesar di Pilpres 2019. Saya tidak pernah melihat momentum sejarah dan tanda-tanda alam sebesar yang saya saksikan besok," papar Priyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com