Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudiantara: Ditemukan 771 Hoaks Sejak Agustus 2018, 23 Persennya Terkait Politik

Kompas.com - 28/03/2019, 11:28 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan, ada 771 hoaks sepanjang Agustus 2018 hingga Februari 2019 dan 23 persen di antaranya terkait dengan politik.

"Hoaks tentang politik itu paling banyak, ada 23 persen. Ada kaitannya memang ketika kita memasuki pesta politik," ujar Rudiantara dalam seminar nasional mengenai hoaks dan pemilu di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: KPU Tak Rela Pemilih Jadi Irasional gara-gara Hoaks dan Disinformasi

Rudiantara menjabarkan, temuan 771 hoaks tersebut kian meningkat. Di tahun 2018, pada Agustus ada 25 hoaks, September (27), Oktober (53), November (63), Desember (75). Sedangkan di tahun 2019, Januari (175) dan Februari (353).

Rudiantara menduga potensi hoaks makin banyak menjelang hari pelaksanaan Pemilu 2019. Ia menyebutkan, Kominfo memiliki tiga langkah dalam menangkal hoaks, mulai dari hulu hingga ke hilir permasalahan.

"Di hulu itu jangka panjang, seperti literasi dan sosialisasi. Di tengah, kami melakukan tindakan-tindakan di dunia maya, kita informasikan ke publik setiap hari ada hoaks apa saja. Di hilir kami bekerja sama dengan Polri untuk menindaklanjuti masalah hoaks ke penindakan hukum," ungkapnya kemudian.

Baca juga: Wiranto: Siapa Bilang Pemerintah Enggak Kerja? Itu Hoaks, Lawan!

Di sisi lain, dengan banyaknya temuan hoaks di dunia maya, Rudiantara menyesalkan Pemilu 2019 yang kerap disebut pesta demokrasi namun justru dihiasi lebih banyak saling memfitnah dan menghujat.

"Kalau memang dikatakan pesta politik, mana ada orang pesta tapi berantem. Jadi janganlah pesta politik yang seperti itu," ucap Rudiantara.

Kompas TV Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut ada beberapa Aparatur Sipil Negara di Jawa Tengah yang berpaham radikal dan ikut menyebarkan konten hoaks jelang pemilu. Sampai saat ini sudah ada beberapa ASN yang dibina dan membuat surat pernyataan. Ganjar juga tetap memantau ASN di lingkungan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah jelang pemilu. <strong>#GubernurJawaTengah #GanjarPranowo #ASNRadikal</strong>
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com