Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 51 Lembaga Pemantau Pemilu yang Telah Terverifikasi Bawaslu

Kompas.com - 26/03/2019, 20:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah memverifikasi 51 lembaga sebagai pemantau Pemilu 2019.

Hingga 25 Maret 2019, Bawaslu telah memberikan sertifikat kepada 49 lembaga pemantau pemilu yang berasal dalam negeri, dan dua lembaga asing.

"Sementara sekarang lembaga yang mau libatkan diri dalam pemantauan ini sudah 51," kata Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).

Selain 51 lembaga pemantau pemilu yang telah terakreditasi tersebut, saat ini Bawaslu juga sedang memverifikasi berkas administrasi yang diajukan oleh enam lembaga lainnya. Keenamnya adalah lembaga pemantau lokal.

Baca juga: 51 Lembaga Lokal dan Asing Pemantau Pemilu Telah Diverifikasi Bawaslu

Lembaga pemantau pemilu masih mungkin bertambah lantaran pendaftaran dibuka hingga H-7 pemungutan suara atau 10 April 2019.

Berikut 51 lembaga yang akan menjadi pemantau pemilu:

1. Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR)

2. Pekumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)

3. Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI)

4. Pijar Keadilan 9 Juli 2018

5. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)

6. Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN)

7. Pemuda Muslimin Indonesia

8. Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP)

9. Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI)

10. Migrant Care

11. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

12. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

13. Koalisi Perempuan Indonesia

14. Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia

15. Asia Democracy Network

16. Asian Network For Free Elections

17. Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia

18. Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara

19. Komite Pemantau Legislatif (KOPEL)

20. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

21. Jaringan Rakyat Untuk Demokrasi dan Pemilu

22. Yayasan Erihatu Samasuru Lesuri Tapirone

23. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

24. LSM PERAK (Provinsi Sulawesi Selatan)

25. Lembaga Study Kebijakan Publik (LSKP) (Provinsi Sulawesi Selatan)

26. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Soppeng (Provinsi Sulawesi Selatan)

27. Sekolah Politik Perempuan Maupe (Provinsi Sulawesi Selatan)

28. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

29. Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia

30. Lumbung Informasi Rakyat (Provinsi Jawa Timur)

31. Pusat Informasi Rakyat (Provinsi Jawa Timur)

32. Forum Masyarakat Jawa Timur (Provinsi Jawa Timur)

33. Lembaga Pemantau Demokrasi

34. Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu)

35.Pusat Kajian Penyelenggara Pemilihan Umum (Puskapil) Universitas Kuningan

36. Reclassering Indonesia

37. Monitoring of Democrasi Southeast Sulawesi (Provinsi Sulawesi Tenggara)

38. Rumah Konstitusi Indonesia

39. PPUA PENCA (Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat)

40. Yayasan Swadaya Mitra Bangsa (YASMIB) Sulawesi

41. Lembaga Pemerhati Anak dan Perempuan Erekang (Paper)

42. Masyarakat Anti Penyalahgunaan Jabatan (MAPJ)

43. Perkumpulan NETFID Indonesia

44. Forum Komunikasi Mahasiswa Batang Indonesia

45. Democrazy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP)

46. Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Surakarta

47. Komite Pencegahan Korupsi Jawa Barat (KPK Jabar)

48. Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI)

49. Network For Democracy and Electroral Integrity (NETGRIT)

50. Jaringan Pemantau Dan Riset Indonesia

51. Perkumpulan Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, berkunjung ke Lamongan, Jawa Timur, Selasa (26/3). Sandi menggelar kampanye terbuka di Kampung Nelayan Desa Sedayulawas, Kecamatan Paciran, Lamongan. Pemilihan Kampung Nelayan untuk lokasi kampanye dikarenakan menjadi salah satu prioritas Sandiaga Uno dalam program OK OCE nasional. #KampanyeSandiagaUno #SandiagaUno #Pilpres2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com