Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir BPN Prabowo-Sandiaga: Lembaga Survei Sering "Error"

Kompas.com - 21/03/2019, 16:39 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menolak percaya pada hasil survei Indo Barometer maupun survei lembaga lainnya.

Khususnya yang menempatkan pasangan calon Jokowi-Ma'ruf unggul hingga 20 persen daripada Prabowo-Sandiaga.

"Lembaga survei ini sering error. Di Pilkada Jateng, Jabar, dan DKI, mereka error bahkan ratusan persen. Jadi menurut saya kita di 2019 ini harus berani menghukum mereka," ujar Andre usai konferensi pers elektabilitas capres dan cawapres yang digelar Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Tanggapi Survei Indo Barometer, BPN Heran Jokowi-Maruf Masih Panik meski Unggul

Hasil survei Indo Barometer menyebutkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,2 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 28,9 persen. Selisih elektabilitas keduanya mencapai 21,3 persen.

Menurut Andre, siapapun yang menang dalam Pilpres nanti, selisihnya tidak mungkin sejauh itu. Meskipun dia meyakini pasangan calon yang menang adalah Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Anggota Litbang BPN: Hasil Survei Litbang Kompas Serupa Hasil Survei Internal 4 Bulan Lalu

Andre mengatakan, nantinya lembaga survei yang salah dalam membuat prediksi harus diinvestigasi. Mereka tidak boleh cuci tangan hanya dengan melakukan quick count saja.

"Enam bulan membangun opini Jokowi pasti menang, pas quick count baru dia beneran," kata Andre.

"Ini penting, harus ada kejujuran, lembaga survei harus jujur. Dia konsultan pemenangan atau survei saja, lalu siapa bohirnya, kita harus tahu," tambah dia.

Baca juga: Jadi, Prabowo-Sandiaga Unggul atau Tidak Versi Survei Internal BPN?

Adapun, survei Indo Barometer ini dilakukan pada 6-12 Februari 2019. Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan margin of error ssekitar 2,83 persen.

Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen. Adapun, metode penarikan survei menggunakan multistage random sampling. Pembiayaan survei ini oleh internal Indo Barometer.

Kompas TV Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (#SMRC) merilis hasil survei terbaru elektabilitas capres-cawapres di #Pilpres2019. Elektabilitas berdasarkan pertanyaan, jika pilpres dilaksanakan hari ini, siapa pasangan capres-cawapres yang akan dipilih? Hasilnya 54,9 persen responden menjawab Jokowi-Ma'ruf, 32,1 persen memilih Prabowo-Sandi, dan 13,0 persen belum menentukan pilihan. Survei dilakukan pada 24 hingga 31 Januari 2019 kepada 1.620 responden yang dipilih secara multistage random sampling. #ElektabilitasCapres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com