JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menilai, keunggulan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada survei sejumlah lembaga tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Hal ini dia sampaikan menanggapi hasil survei Indo Barometer yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,2 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 28,9 persen.
"Kalau kita baca kesimpulannya kan Pak Jokowi pasti menang. Seharusnya kalau sudah pasti menang tercermin tata perilaku dari sehari-hari Pak Jokowi dan para pendukungnya. Tetapi yang terjadi kepanikan, itu terlihat," ujar Andre dalam konferensi pers hasil survei Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Baca juga: Survei Indo Barometer: 64,9 Persen Publik Puas terhadap Kinerja Jokowi
Andre menyinggung informasi mengenai puluhan ribu kepala desa akan dikumpulkan untuk memberi gelar "Bapak Pembangunan Desa" kepada Jokowi.
Menurut dia, hal itu merupakan salah satu bentuk kepanikan.
Demikian pula video viral yang diduga aparat kepolisian meyanyikan yel-yel Jokowi.
"Jadi banyak sekali keanehan-keanehan. Di satu sisi ini lembaga survei bilang Pak Jokowi pasti menang, tetapi faktanya berbanding terbalik dengan perilaku dan langkah-langkah yang diambil oleh para pendukung rezim, termasuk institusi negaranya," ujar Andre.
Baca juga: Survei Indo Barometer: Elektabilitas Jokowi-Maruf 50,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 28,9 Persen
Adapun, survei Indo Barometer ini dilakukan pada 6-12 Februari 2019.
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan margin of error sekitar 2,83 persen. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.
Metode penarikan survei menggunakan multistage random sampling. Pembiayaan survei ini oleh internal Indo Barometer.