JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sansiaga Uno (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan program sedekah putih yang sempat dikritik oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat debat ketiga pilpres, Minggu (17/3/2019).
Dahnil mengatakan, sedekah putih merupakan program lama yang saat ini sudah diubah menjadi Gerakan Emas atau emak-emak dan anak minum susu.
"Sedekah putih itu konsep lama yang pernah disampaikan. Pak Prabowo tidak setuju kemudian kita ganti jadi generasi emas," ujar Dahnil dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).
Baca juga: Menurut Maruf, Gerakan Sedekah Putih Prabowo-Sandi Kacaukan Pemahaman Masyarakat
Menurut Dahnil, saat itu Prabowo tidak setuju dengan penggunaan istilah sedekah karena memosisikan masyarakat seperti meminta-minta.
Akhirnya program tersebut diganti menjadi gerakan emas, agar lebih partisipatif dan melibatkan masyarakat.
"Kenapa tidak setuju? karena beliau (Prabowo) tidak ingin menempatkan masyarakat dalam posisi meminta-minta atau tangan di bawah. Tapi beliau ingin ada partisipasi," kata Dahnil.
Baca juga: Dikritik Maruf soal Sedekah Putih, Sandiaga Minta Tak Saling Menyalahkan
Gerakan Emas, lanjut Dahnil, diharapkan dapat mencegah persoalan stunting dan gizi buruk yang dialami oleh anak-anak.
Melalui program tersebut, ibu-ibu hamil dan anak-anak diwajibkan minum susu.
Program ini nantinya akan disinergikan dengan Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) di tiap desa.
"Nah ini nanti akan diperkuat melalui posyandu. Jadi posyandu kita perkuat bahkan kita akan memberikan insentif bagi penggerak posyandu," tutur dia.
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi-Maruf 57,6 Persen, Prabowo-Sandiaga 31,8 Persen
Sebelumnya saat debat ketiga pilpres, Ma'ruf mengkritik program sedekah putih berupa pemberian susu dan makanan bergizi lainnya bagi anak-anak yang digagas Prabowo-Sandiaga untuk mencegah stunting dan gizi buruk.
Menurut Ma'ruf, istilah sedekah putih tersebut menyesatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting.
Ia mengatakan, mencegah stunting harus dilakukan dengan memberikan gizi kepada bayi sejak di dalam kandungan dan mendapatkan ASI idealnya hingga anak berusia 2 tahun.
Sementara, sedekah putih, dinilai Ma'ruf, memberikan susu kepada anak setelah masa emas 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.