Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kalla soal Keamanan di Selandia Baru, Paspampres Tak Diizinkan Bawa Senjata

Kompas.com - 15/03/2019, 17:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku heran dengan adanya penembakan di masjid di Selandia Baru. Sebab, menurut Kalla, Selandia Baru termasuk negara yang aman.

Kalla lantas menceritakan kunjungannya ke Selandia Baru pada Januari 2019 lalu. Saat itu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) meminta izin ke otoritas setempat untuk membawa senjata dalam rangka pengamanan.

Namun, kata Kalla, otoritas setempat justru melarang Paspampres membawa senjata. Mereka menjamin keamanan Kalla sebab di sana terkenal sebagai negara yang aman.

Baca juga: Ayah dan Anak WNI Tertembak dalam Serangan Teroris di Selandia Baru

"Waktu saya ke sana, Januari, Paspampres minta izin bawa senjata, tidak diizinkan oleh mereka. Wapres aman, tidak boleh ada yang bawa senjata di sini. Kenapa mesti bawa senjata, Paspamres," ujar Kalla menirukan ucapan otoritas setempat.

"Ya Paspamres ke sana tidak bawa apa-apa. Makannya ikut saja, dan (Selandia Baru) tidak mengizinkan orang luar membawa senjata," ujar Kalla lagi.

Kalla juga mengatakan kehidupan bermasyarakat di sana sangat baik lantaran tidak ada diskriminasi terhadap kelompok masyarakat manapun.

Baca juga: Jokowi: Indonesia Duka Mendalam bagi Korban Penembakan di Selandia Baru

Bahkan, kata Wapres, jumlah masjid di sana terhitung banyak sehingga ia sangat heran dengan terjadinya penembakan di sana siang tadi waktu setempat.

"Saya dua kali shalat di masjid di sana sangat baik sangat terbuka. Pemerintah dan masyarat tidak ada unsur-unsur diskriminatif di sana. Dan masjid ada di mana-mana, sekali lagi saya ingin menyatakan kesedihan dan belasungkawa atas meninggalnya 40 orang (di Selandia Baru)," lanjut Kalla.

Kepolisian setempat mengungkapkan, korban tewas telah mencapai 49 orang.

Data Kementerian Luar Negeri, dua warga negara Indonesia terkena tembakan. Keduanya ayah dan anak.

Saat ini, keduanya tengah dirawat di rumah sakit setempat. Sebanyak 41 orang di antaranya ditemukan di Masjid Al Noor yang berlokasi di kawasan Deans Avenue. Satu lokasi lainnya terletak di Linwood.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com