JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, serangan siber terhadap website KPU masih bisa diatasi.
Menurut Arief, belum ada serangan yang sampai merusak sistem KPU meski jenis serangannya tergolong variatif.
"Bentuknya macam-macam, ada yang sekadar defacing saja, ada yang mencoba masuk ke sistem kita itu ada. Tetapi semua itu bisa kita tangani dan selesaikan," ujar Arief usai mengikuti rapat bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Baca juga: KPU Coret 370 Data WNA yang Masuk DPT Pemilu
Arief mengatakan, serangan siber semacam ini juga pernah terjadi saat KPU menyiapkan pilkada serentak. Serangannya sempat meningkat tetapi kemudian turun lagi.
Jelang hari pencoblosan 17 April, KPU juga sudah melakukan antisipasi terhadap berbagai serangan siber itu.
Baca juga: KPU Mengaku Terus Alami Serangan Siber
"Kami sudah bikin gugus tugas tadi koordinasi dengan Cyber Crime (Polri), dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Kominfo, dengan berbagai pihak," kata Arief.
Adapun, serangan siber yang menyerang KPU memiliki IP address dari dalam dan luar negeri. Meski demikian, pelakunya belum bisa dipastikan, apakah dari dalam atau luar negeri.