Menurut Arief, belum ada serangan yang sampai merusak sistem KPU meski jenis serangannya tergolong variatif.
"Bentuknya macam-macam, ada yang sekadar defacing saja, ada yang mencoba masuk ke sistem kita itu ada. Tetapi semua itu bisa kita tangani dan selesaikan," ujar Arief usai mengikuti rapat bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Arief mengatakan, serangan siber semacam ini juga pernah terjadi saat KPU menyiapkan pilkada serentak. Serangannya sempat meningkat tetapi kemudian turun lagi.
Jelang hari pencoblosan 17 April, KPU juga sudah melakukan antisipasi terhadap berbagai serangan siber itu.
"Kami sudah bikin gugus tugas tadi koordinasi dengan Cyber Crime (Polri), dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Kominfo, dengan berbagai pihak," kata Arief.
Adapun, serangan siber yang menyerang KPU memiliki IP address dari dalam dan luar negeri. Meski demikian, pelakunya belum bisa dipastikan, apakah dari dalam atau luar negeri.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/13/20381521/kpu-serangan-siber-masih-bisa-ditangani
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan