Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Minta Video Prabowo Peringatkan Seorang Pria Jangan Dipolitisasi

Kompas.com - 12/03/2019, 17:56 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dhimam Abror meminta video calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang tersebar di media sosial agar tidak dipolitisasi.

Dalam video tersebut Prabowo tampak sedang memperingatkan seorang pria berpakaian batik dengan cukup keras.

Baca juga: Beredar Video Prabowo Peringatkan Seorang Pria, Ini Penjelasan BPN

"Jangan terus-terusan main framing seperti gitulah. Hal-hal yang enggak penting diframing dan digoreng habis-habisan. Jangan dipolitisasi begitu dan diambil sepotong-potong," ujar Dhimam melalui pesan singkat, Selasa (12/3/2019).

Dhimam menjelaskan, dalam video tersebut Prabowo memperingatkan salah seorang pengawalnya.

Awalnya, di kerumunan ada seorang ibu yang berusaha mendekat. Tapi kemudian ada salah seorang pengawal berbaju batik yang mendorong ibu itu hingga hampir terjatuh.

Baca juga: Khawatir Kecurangan, Prabowo Minta Pendukungnya Awasi Pencoblosan

Melihat hal itu, Prabowo langsung menegur pengawalnya dan menyuruh untuk segera meminta maaf kepada ibu tersebut.

"Pak prabowo segera meminta pengawal itu untuk meminta maaf kepada si ibu. Jadi prabowo justru membela si ibu dan minta pengawal langsung minta maaf," kata Dhimam.

Kompas TV Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, melakukan kampanye di kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/3). Kedatangan Prabowo disambut antusias para pendukungnya. Sebelumnya, Prabowo tiba dengan menggunakan helikopter yang mendarat di lapangan Perwatasari, Cianjur. Kemudian, dengan menggunakan mobil, Prabowo langsung menyapa masyarakat kabupaten Cianjur yang berada di sepanjang jalan yang sudah menunggu kedatanganya. Prabowo kemudian langsung menuju Gedung Asakinah untuk berorasi. #PrabowoSubianto #KampanyePrabowo #CapresPrabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com