Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah dan Pemrov DKI Bahas Percepatan Infrastruktur Jakarta, Ini yang Bakal Digenjot

Kompas.com - 11/03/2019, 17:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membahas percepatan pembangunan infrastruktur ibu kota di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla itu dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, dan Gubernur DK Jakarta Anies Baswedan.

Anies mengatakan rapat tersebut menindaklanjuti rapat Kabinet Kerja ihwal pembangunan infrastrukur di Jakarta.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Dongkrak Perkembangan Industri Properti

"Jadi kami akan melakukan percepatan pembangunan, infrastruktur utamanya transportasi, kedua infrastruktur air bersih, dan infrastruktur pengolahan air limbah, serta perumahan. Itu garis besar yang akan dibangun sama-sama," kata Anies usai rapat.

Dalam rapat tersebut, kata Anies, membahas jumlah anggaran yang dibutuhkan dan dari sumber mana anggaran tersebut bisa diperoleh.

Anies mengatakan, pembangunan infrastruktur Jakarta bakal bersumber dari pinjaman, investasi, dan kemitraan dengan swasta.

Baca juga: Infrastruktur Dibangun Besar-Besaran, Kapan Dampaknya Terlihat?

Di sektor transportasi, salah satu yang akan digenjot pembangunannya adalah jaringan Mass Rapid Transit (MRT) yang saat ini baru sepanjang 16 kilometer.

"Jaringan MRT saat ini 16 kilometer, kami diproyeksikan harus memiliki 223 kilometer, kemudian LRT saat ini 5,8 kilometer. Kita butuh untuk membangun sampai 116 kilometer. Transjakarta ada 431 km, kami akan membangun 2.149 kilometer.

"Kemudian air bersih yang sekarang cakupannya 60 persen harus menjadi 100 persen. Pengelolaan air limbah saat ini 14 persen. Diproyeksikan bisa sampai 81 persen, kemudian permukiman kita butuh tambahan 600 ribu unit rumah baru," lanjut dia.

Kompas TV Tiga anggota #TNI yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua tiba di rumah duka di kampung halaman masing-masing. Ketiganya meninggal dunia diserang #KKB pimpinan #EgianusKogoya saat mengamankan pembangunan infrastruktur Trans Papua pada Kamis pagi lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com