Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Ada Ulama Tidak Lakukan Pidana tetapi Masuk Sel, Akan Saya Keluarkan

Kompas.com - 10/03/2019, 19:46 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berjanji akan mengeluarkan ulama yang dikriminalisasi. Pernyataan ini dilontarkan untuk membantah isu kriminalisasi ulama pada pemerintahannya.

Calon presiden petahana ini menyampaikan hal itu di depan anggota ormas Forum Betawi Rempug yang mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf pada Pemilihan Presiden 2019.

"Kalau ada yang ngomong kriminaliasi ulama, ulamanya siapa sampaikan kepada saya," ujar Jokowi di Lapangan Ruko Puri Mansion, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2019).

"Kalau ulama itu tidak melakukan pidana, tidak ada masalah, tapi dimasukan sel, saya berikan jaminan akan saya keluarkan. Saya akan berusaha mengeluarkan itu dari penjara," tambah dia.

Baca juga: Forum Betawi Rempug Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf

Dia merasa kini keadaan seolah dibolak-balik. Dia yang merasa tidak pernah mengkriminalisasi ulama malah dituduh.

"Jangan sampai nanti ada isu-isu di bawah masih ada kriminalisasi ulama. Tidak ada!" kata dia.

Di sisi lain, Jokowi menegaskan bahwa tak ada yang diistimewakan dalam hukum. 

Jokowi kemudian menyinggung banyaknya kepala daerah, menteri, dan pejabat negara lain yang dipenjara karena tersandung kasus hukum. Menurutnya, itu merupakan bukti bahwa tidak ada yang diistimewakan dalam hukum, termasuk ulama.

"Negara kita ini adalah negara hukum. Siapapun kalau bermasalah dengan hukum pasti diperiksa, setelah diperiksa pasti diadili, setelah diadili diputuskan oleh hakim, ya pasti masuk sel kalau salah," tambah Jokowi.

Jokowi juga menyinggung kampanye hitam yang menyerangnya akhir-akhir ini. Mulai dari isu pelarangan azan, penghilangan pendidikan agama di sekolah, hingga pernikahan sesama jenis yang disebut akan terjadi jika dia terpilih lagi.

Baca juga: Pakai Baju Adat Betawi, Jokowi Hadiri Deklarasi Dukungan dari FBR

Menurut dia, isu tersebut sudah berkembang di masyarakat. Meski tidak masuk logika, kata dia, masih banyak masyarakat yang memercayai isu-isu tersebut. Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun meminta FBR untuk membantu meluruskan fitnah terhadapnya di tengah masyarakat.

"Ini tugas FBR yang selalu berada di kampung-kampung untuk memberikan penjelasan ini. Siap?" ujar Jokowi.

Anggota FBR yang hadir dalam deklarasi itu serentak menjawab Jokowi. "Siap! Siap!" kata mereka.

Kompas TV Untuk menarik suara kaum milenial, relawan pendukung capres nomor urut 01, #Jokowi-#Ma'ruf Amin menggelar deklarasi politik dengan cara yang santai di Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu (9/3). Kelompok relawan yang menamakan diri Barikade Jokowi Bangkalan ini menggelar aksi #flashmob dengan tujuan untuk menggaet anak muda. Tujuannya untuk mendukung Jokowi-Maruf Amin. Selain menarik dukungan dari pemilih pemula, para relawan juga disiapkan untuk menangkal hoaks yang dinilai menyudutkan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com