Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Jika Terpilih, Saya Akan Cari Semua Bukti Korupsi dan Saya Kejar Koruptornya

Kompas.com - 08/03/2019, 16:54 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, saat ini kondisi negara Indonesia tengah berada dalam kondisi yang buruk.

Jika diibaratkan tubuh manusia, maka kondisi negara sedang dalam keadaan sakit.

Menurut Prabowo, situasi tersebut disebabkan oleh maraknya praktik korupsi yang terjadi saat ini.

"Saya ingin rakyat Indonesia mengerti keadaan dan kondisinya," ujar Prabowo saat menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk 'Renaisans Indonesia' di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: Satu Panggung dengan Nissa Sabyan, Prabowo Sempat Unjuk Kegemarannya Berjoget

"Saya ambil judul renaisans, bisa dikatakan lahirnya kembali karena kondisi negara kita sedang sakit," kata dia.

Prabowo mengatakan, praktik korupsi saat ini sudah termasuk dalam kategori buruk. Sebab, praktik korupsi terjadi hampir di seluruh lapisan masyarakat.

Ketua Umum Partai Gerindra pun berjanji, jika terpilih pada Pilpres 2019 mendatang, ia akan berupaya menekan tingginya angka korupsi.

Selain itu, ia juga berjanji akan menindak tegas para pelaku kasus korupsi dan tak akan membiarkan lolos dari jeratan hukum.

Baca juga: Prabowo: Saya Minta Maaf...

"Nanti ada yang tanya mana buktinya? Begitu saya dilantik jadi Presiden RI, jika memang saya menerima mandat dari rakyat. Pada saat itu saya akan cari bukti-bukti korupsi semua itu," kata Prabowo.

"Dan mulai saat itu saya akan kejar koruptor-koruptor itu. Bila perlu sampai ke Antartika, sampai ke padang pasir yang jauh akan saya kejar," ujar Prabowo.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik Profil Prabowo Subianto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com