Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Sebut Kampanye Hitam di Jabar dengan Isu Agama Masih Kuat

Kompas.com - 05/03/2019, 08:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyatakan kampanye hitam menggunakan isu agama di Jawa Barat masih kuat.

Hal itu, kata Ace, pernah disampaikan pula oleh Jokowi bahwa elektabilitasnya sempat turun karena kampanye hitam di Jawa Barat. 

"Kasus yang terakhir misalnya, kasus tiga ibu-ibu di Karawang itu menegaskan betapa cara yang diduga sistematis dengan melakukan kampanye kalau Pak Jokowi mejadi Presiden kembali orang tidak boleh lagi pakai kerudung," kata Ace di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca juga: Ibu Tersangka Kasus Dugaan Kampanye Hitam: Saya Memohon Maaf Pak Jokowi...

"Kemudian menghalalkan, melegalisasi LGBT dan juga hal-hal yang lain yang sebetulnya dilakukan dengan cara selalu menyinggung soal sentimen agama, dan itu mohon maaf, dengan segala hormat, itu masih kuat di Jabar," lanjut dia.

Namun demikian, pihaknya tetap berupaya menangkal kampanye hitam tersebut. Ia meyakini jika terus ditangkal isu tersebut, Jokowi-Ma'ruf bisa menang di Pilpres 2019, khususnya di Jawa Barat.

Ia menambahkan dengan intensitas kampanye Jokowi dan Ma'ruf yang semakin tinggi di Jawa Barat mulai membuahkan hasil. Ia mengklaim elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini lebih unggul daripada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Barat.

Baca juga: Hoaks Sepekan, Video Kampanye Hitam hingga WN China Punya E-KTP

Namun, ia enggan mengungkapkan angka lantaran hasil tersebut diperoleh dari survei internal.

"Dengan turunnya Pak Ma'ruf Amin, turunnya Pak Jokowi ke sana, justru melakukan klarifikasi dan mampu menjelaskan kepada masyarakat bahwa cara-cara kampanye dengan menebarkan hoaks, menggunakan sentimen agama, itu tidak benar sama sekali," papar Ace.

"Dan oleh itu kami menegaskan bahwa Jabar Insya Allah akan dimenangkan oleh kami, dan kami akan melawan siapapun pihak yang menggunakan cara yang tidak benar. Salah satunya dengan kampanye hoaks tersebut," lanjut dia.

Kompas TV Satreskrim Polres Karawang, Jawa Barat, telah memeriksa 15 orang saksi terkait kasus dugaan kampanye hitam kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin oleh tiga perempuan. Menurut Kapolres KarawangAKBP Nuredy Irwansyah Putra,15 saksi yang telah diperiksa, di antaranya adalah 10 orang warga Karawang yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat. Sementara, 5 orang saksi lainnya adalah saksi ahli, seperti ahli bahasa dan ahli pidana. Hingga kini, polisi masih terus melengkapi bukti-bukti dari kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com