Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Sayangkan Acara Kampanye Prabowo Ricuh

Kompas.com - 28/02/2019, 14:26 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyayangkan peristiwa kericuhan saat acara kampanye calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Kericuhan itu terjadi di daerah Sleman, Yogyakarta, di tempat terselenggaranya acara "Prabowo Menyapa Masyarakat dan Purnawirawan TNI-Polri DIY-Jateng".

"Kalau kemudian terjadi kecolongan dan kecolongan itu terjadi berulang-ulang, ini tentu sesuatu yang sangat disesalkan," kata Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Baca juga: Fakta Kericuhan Pendukung Jokowi dan Prabowo di Sleman, Dipicu Spanduk Dukungan Jokowi hingga Kaca Mobil Roy Surya Pecah

Ia menilai, situasi serupa seharusnya dapat diantisipasi oleh aparat berwenang, misalnya pihak kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), agar peristiwa kampanye berjalan lancar.

Komitmen aparat penegak hukum, menurut pandangannya, seharusnya menjadi semakin kuat karena negara ini sudah melakukan pemilu beberapa kali.

Oleh karena itu, Hidayat meminta aparat kepolisian beserta Bawaslu mengambil tindakan dalam peristiwa kericuhan tersebut.

Baca juga: Ricuh di Lokasi Acara Prabowo, Mobil Roy Suryo Kena Lemparan Batu

Namun, ia berpesan agar penindakan yang dilakukan harus berdasarkan fakta yang terjadi.

"Kalau kemudian ternyata terjadi penghadangan, pembakaran atribut, dan sebagainya, ya saya berharap ini segera polisi melakukan tindakan operasional, Bawaslu juga," ungkapnya.

"Tapi harus dilakukan berdasarkan bukti, fakta-fakta hukum, dan jangan karena framing dan atau jangan karena perilaku yang memunculkan apa yang disebut sebagai pilih kasih, tebang pilih, tumpul ke kawan, tajam ke lawan," sambung Hidayat.

Baca juga: Acara Prabowo di Yogyakarta Sempat Ricuh, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan

Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan sempat terjadi di jalan Magelang tepatnya di sebelah Utara Grand Pasific Hall, tempat digelarnya acara "Prabowo Menyapa Warga Jateng-DIY".

Kericuhan diduga terjadi akibat ada orang yang membawa spanduk Jokowi-Ma'ruf Amin.

Kompas TV Acara Prabowo Subianto menyapa masyarakat dan Purnawirawan TNI Polri DIY-Jateng di Grand Pacific Hall, Sleman sempat diwarnai kericuhan. Insiden terjadi di luar gedung atau tepatnya di pinggir Jalan Magelang KM 4,5. Tembakan peringatan dilepaskan oleh polisi untuk menghalau kericuhan yang terjadi di Jalan Magelang KM 4,5. Kericuhan terjadi saat acara yang dihadiriCapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto berlangsung di Grand Pacific Hall. Hingga kini polisi masih mendalami insiden kericuhan di area luar Grand Pacific Hall.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com