Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2019, 15:57 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Fadli Zon mengaku bahwa dirinya adalah salah satu penasihat relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi (Pepes).

"Ya terus kenapa? Saya diminta untuk jadi penasehat," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Fadli diketahui sebagai penasihat Pepes dari video yang beredar di media sosial. Dia tampak didampingi dua perempuan yang menurutnya merupakan pimpinan relawan Pepes.

Baca juga: Timses Prabowo Bantah Instruksikan Relawan Sebar Kampanye Hitam di Karawang

Dalam video itu, dia juga mengajak emak-emak pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga untuk bergabung dengan relawan Pepes. 

Terkait 3 perempuan yang menjadi tersangka kasus dugaan kampanye hitam terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'aruf Amin di Karawang, Fadli menegaskan tak mengenalnya.

Tiga perempuan yang menjadi tersangka itu disebut-sebut sebagai anggota relawan Pepes. Fadli mengaku hanya mengenal pimpinan dari kelompok relawan tersebut. 

"Enggak kenal, tapi kalau dengan pimpinannya saya kenal," ujar Fadli.

Baca juga: Moeldoko: Enggak Mungkin Emak-emak Melakukan Itu kalau Tidak Ada Perintah

Kendati demikian, Fadli menegaskan bahwa BPN tidak pernah menginstruksikan para pendukung untuk melakukan kampanye hitam.

Selain itu, kata Fadli, BPN tidak pernah menginstruksikan ibu-ibu para relawan untuk berkampanye lewat video seperti yang dilakukan 3 perempuan di Karawang.

Dalam video tersebut tampak dua perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda.

Baca juga: Sejumlah Kasus Terkait Pemilu 2019, dari Kampanye Hitam hingga Pose Jari

Mereka menyebut jika Jokowi terpilih kembali, tidak akan ada azan lagi viral di media sosial.

Diduga hal itu untuk memengaruhi warga agar tidak memilih Jokowi pada pilpres mendatang.

"Saya kira enggak ada kalau dari BPN. Dari Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno tidak ada sedikit pun yang terkait dengan kampanye hitam," ujar Fadli.

Kompas TV Polres Karawang mengamankan tiga perempuan yang diduga melakukan penghasutan dan ujaran kebencian jelang pemilu 2019. Ketiganya diduga telah menyebarkan informasi bohong mengandung SARA dan fitnah terhadap Capres nomor urut 01, Joko Widodo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com