JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ferry Mursyidan Baldan membantah anggapan bahwa saat ini elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di Jawa Barat.
Ferry mengatakan, berdasarkan hasil survei internal BPN, mayoritas masyarakat Jawa Barat merupakan basis pemilih Prabowo-Sandiaga.
"Ya itu masih jadi basis kami lah," ujar Ferry saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah suara dibanding Prabowo-Hatta Rajasa di Jawa Barat.
Baca juga: Tingkatkan Elektabilitas, Mantan Gubernur Jateng Jadi Rujukan Prabowo-Sandi
Saat itu, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 14.167.381 suara (59,78 persen), sementara Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh 9.530.315 suara (40,22 persen).
Ferry mengatakan, anggapan bahwa saat ini Jokowi sudah lebih unggul dari Prabowo hanya sebatas klaim. Oleh sebab itu, BPB memilih untuk tidak mempersoalkan hal tersebut.
"Ya kalau angka itu kan bisa diklaim. Ya kami juga lakukan survei internal. Ya sudah biarkan saja," kata Ferry.
Sebelumnya, Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengklaim elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat sudah mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno per hari ini atau Kamis (14/2/2019).
Namun demikian, selisih keunggulan pasangan nomor urut 01 itu relatif ketat.
Baca juga: BPN Klaim Elektabilitas Prabowo Naik di Jateng, Elektabilitas Jokowi Turun
"02 dan 01 bersaing ketat dan Alhamdulillah per hari ini unggul, unggul 51 persen," kata Cak Imin melalui keterangan tertulisnya.
Cak Imin menyampaikannya dalam acara Hari Lahir ke-93 Nahdlatul Ulama di Lapangan Prawitasari, Cianjur. Dia kemudian mengklaim bahwa hampir semua warga NU mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menginstruksikan para kader dan relawan PKB untuk terus mengampanyekan Jokowi-Ma'ruf. Mereka diminta bergerak secara door to door.
"Kami gerakkan semua untuk kemenangan 01," kata Muhaimin.