Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Ahmad Dhani Tak Paham NU

Kompas.com - 21/02/2019, 14:35 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com - Mustayar PBNU Ma'ruf Amin merespon surat yang dituliskan Ahmad Dhani di dalam rumah tahanan Medaeng, Surabaya, yang dibawanya ke pengadilan negeri Surabaya jelang putusan sela.

Dalam suratnya, Dhani yang merupakan politisi Gerindra, mengelompokkan NU dalam beberapa kategori. Ma'ruf menilai Dhani tidak mengetahui tentang Nahdlatul Ulama (NU).

"Oh dia tau apa tentang NU? Dia kan enggak paham NU, kapan dia jadi NU. Kader NU berapa hari dia?" kata Ma'ruf Amin di sela bersilaturahmi dengan pengurus NU se-Sulawesi Selatan, Kamis, (21/2/2019), seperti dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Soal Status NU, Ahmad Dhani Tulis Keterangan dari Penjara

Calon wakil presiden nomor urut 01 ini pun mempertanyakan apakah Dhani pernah menjalani pengkaderan sebagai kader NU.

"Dia pernah dikader enggak, pernah ikut jadi kader NU enggak?," tanya Ma'ruf.

Kalau pun memang Dhani memang berstatus kader NU, menurut Ma'ruf, keanggotaannya baru seumur jagung. Sementara NU sudah berusia hampir satu abad.

"NU ini sudah 93 tahun. NU itu akidah, NU itu cara berpikir, NU itu amaliyah, NU itu gerakan, NU itu organsiasi," jelas Ma'ruf.

Baca juga: Anang: Aku Bilang ke Ahmad Dhani Harus Banyak Bertafakur

Ahmad Dhani sebelumnya menjelaskan status dirinya sebagai warga Nahdatul Ulama (NU).

Keterangan itu ditulis Ahmad Dhani dalam secarik kertas dari Rutan Medaeng, tempat dirinya ditahan sejak awal Februari lalu.

Copy tulisan tangan Ahmad Dhani itu sampai di tangan wartawan saat sidang lanjutan perkara pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (19/2/2019).

Baca juga: Pakai Kaos My Hero Bergambar Ahmad Dhani, Al Ghazali Datangi Rutan Medaeng

Begini isi tulisan tangan Ahmad Dhani tentang NU,

Jika NU adalah...

1. Islam Nusantara (Saya bukan bagian dari ini)

2. Harus jadi pendukung Jokowi (apalagi ini, saya bukan bagian dari ini)

3. Mereka yang menganggap kelompoknya paling benar (obviously not my kinda group)

4. Mereka yang tidak belajar dari sejarah masa lalu (apalagi ini, jelas bukan golongan saya)

Maka saya bukan NU jenis ini

Saya NU pengikut Hadratussyekh Hasyim Asyari

Saya NU Gusdurian 100 persen islam saya Islamnya Gus Dur

Dari dulu hingga sekarang..

Ahmad Dhani, Pondok Pesantren Medaeng, 19-02-19.

Kompas TV Jaksa Agung, M Prasetyo membantah adanya dendam politik dalam kasus yang terjadi pada musisi dan caleg Gerindra, Ahmad Dhani. Jaksa Agung memastikan penanganan kasus Dhani sudah sesuai aturan. M Prasetyo menyanggah pernyataan Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto soal adanya dendam politik hingga akhirnya Dhani terjerat kasus pencemaran nama baik. Menurut Prasetyo kasus Dhani melalui proses hukum yang benar mulai dari penanganan polisi hingga kejaksaan. Ia meminta kasus Dhani tidak dipolitisasi karena terpenuhi unsur pidana yang dilakukan terdakwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com