Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN Kritik Mekanisme Undian Pertanyaan Debat Kedua

Kompas.com - 20/02/2019, 12:54 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga mengkritik mekanisme pengundian pertanyaan debat kedua pilpres.

Menurut BPN, tidak seharusnya pengundian pertanyaan menggunakan dua fish bowl atau mangkuk yang berbeda.

Hal itu berpotensi menimbulkan tindakan yang manipulatif.

"Kemarin kan ada pengambilan yang berasal dari dua tempat berbeda, itu bukan undian lagi namanya. Filosofi undian itu kan nggak keluar," kata Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan saat ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (20/2/2019).

Baca juga: Debat Ketiga, Sandiaga Sarankan KPU Tak Hadirkan Pertanyaan dari Panelis

BPN mengkritik mekanisme KPU yang meminta Jokowi dan Prabowo mengambil undian pertanyaan segmen debat kedua dengan tema energi dan pangan, dari dua mangkuk berbeda.

Mekanisme tersebut juga diberlakukan untuk pengundian pertanyaan segmen debat ketiga dengan tema sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Menurut Ferry, pengundian seharusnya dilakukan di satu mangkuk.

Direktur Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Ferry Mursyidan Balkan saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019). KOMPAS.com/Devina Halim Direktur Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Ferry Mursyidan Balkan saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).

"Menurut saya juga sesuatu yang harusnya satu kotak untuk satu topik (tema). Atau ada 4 topik yang dibagi, tapi diambil satu kotak," ujar Ferry.

Baca juga: Perludem Anggap Pertanyaan Panelis Bantu Debat Berjalan Sesuai Substansi

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Viryan Azis menyebutkan bahwa mekanisme pertanyaan diundi dari dua mangkuk yang berbeda supaya kelima tema dapat muncul sebagai pertanyaan.

Sebab, tema energi dan pangan menjadi satu segmen. Tema sumber saya alam dan lingkungan hidup juga menjadi satu segmen.

Baca juga: 25 Pertanyaan Jokowi dan Prabowo saat Debat, Apa Jawaban Anda?

Lagipula, mekanisme pengundian tersebut juga sudah disepakati TKN dan BPN pada saat rapat persiapan debat.

"Sudah dibahas bersama tim kampanye masing-masing pasangan calon. Itu nggak ada masalah, itu sudah clear di awal pada saat persiapan," ujar Viryan.

Namun demikian, mekanisme pengambilan undian pertanyaan ini akan dibahas dalam rapat evaluasi debat yang digelar KPU bersama TKN dan BPN hari ini.

Kompas TV Inilah video amatir milik warga yang merekam kunjungan dari Presiden Joko Widodo ke Kampung Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, pada 2 Februari 2019 lalu. Menurut informasi yang beredar, Presiden Jokowi hadir tanpa pengawalan. Jokowi hadir ke kampung nelayan hanya ditemani sopirnya. Kedatangannya membuat gempar warga.<br /> <br /> Sesekali Jokowi berbincang dengan nelayan untuk mempertanyakan bagaimana hasil tangkapan ikan oleh nelayan dan alat tangkap apa yang digunakan. Video kunjungan jokowi ini viral di media sosial setelah pernyataannya saat debatkeduapilpres 2019. Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menjawab pertanyaan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto terkait kondisi nelayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com