JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga mengkritik mekanisme pengundian pertanyaan debat kedua pilpres.
Menurut BPN, tidak seharusnya pengundian pertanyaan menggunakan dua fish bowl atau mangkuk yang berbeda.
Hal itu berpotensi menimbulkan tindakan yang manipulatif.
"Kemarin kan ada pengambilan yang berasal dari dua tempat berbeda, itu bukan undian lagi namanya. Filosofi undian itu kan nggak keluar," kata Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan saat ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (20/2/2019).
Baca juga: Debat Ketiga, Sandiaga Sarankan KPU Tak Hadirkan Pertanyaan dari Panelis
BPN mengkritik mekanisme KPU yang meminta Jokowi dan Prabowo mengambil undian pertanyaan segmen debat kedua dengan tema energi dan pangan, dari dua mangkuk berbeda.
Mekanisme tersebut juga diberlakukan untuk pengundian pertanyaan segmen debat ketiga dengan tema sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Menurut Ferry, pengundian seharusnya dilakukan di satu mangkuk.
"Menurut saya juga sesuatu yang harusnya satu kotak untuk satu topik (tema). Atau ada 4 topik yang dibagi, tapi diambil satu kotak," ujar Ferry.
Baca juga: Perludem Anggap Pertanyaan Panelis Bantu Debat Berjalan Sesuai Substansi
Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Viryan Azis menyebutkan bahwa mekanisme pertanyaan diundi dari dua mangkuk yang berbeda supaya kelima tema dapat muncul sebagai pertanyaan.
Sebab, tema energi dan pangan menjadi satu segmen. Tema sumber saya alam dan lingkungan hidup juga menjadi satu segmen.
Baca juga: 25 Pertanyaan Jokowi dan Prabowo saat Debat, Apa Jawaban Anda?
Lagipula, mekanisme pengundian tersebut juga sudah disepakati TKN dan BPN pada saat rapat persiapan debat.
"Sudah dibahas bersama tim kampanye masing-masing pasangan calon. Itu nggak ada masalah, itu sudah clear di awal pada saat persiapan," ujar Viryan.
Namun demikian, mekanisme pengambilan undian pertanyaan ini akan dibahas dalam rapat evaluasi debat yang digelar KPU bersama TKN dan BPN hari ini.