Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Jokowi-Ma'ruf Bantu Advokasi Kepala Daerah yang Dilaporkan Kubu Prabowo

Kompas.com - 15/02/2019, 10:46 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf akan memberikan bantuan hukum terhadap kepala daerah pendukung Jokowi-Ma'ruf yang dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto.

"Seluruh tim hukum Tim Kampanye Jokowi-KH Maruf Amin akan memberikan dukungan advokasi maksimal kepada para kepala daerah yang digugat kubu Prabowo," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Jumat (15/2/2019).

Dia menyindir balik kubu Prabowo-Sandiaga. Menurut Hasto, kubu Prabowo-Sandiaga tengah panik melihat banyaknya kepala daerah yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Laporkan Kepala Daerah Pendukung Jokowi, Kubu Prabowo Dinilai Panik

Hasto mengatakan, hal ini karena tidak ada kepala daerah yang secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Sandiaga.

"Tim Prabowo-Sandi silahkan sebut mana kepala daerahnya yang berprestasi yang mau dukung Prabowo? Gerindra dan PKS silahkan lakukan deklarasi yang sama. Sebut mana kepala daerahnya yang berprestasi?" ujar Hasto.

"Mayoritas kepala daerah dukung Jokowi karena alasan rasional, yakni prestasi Jokowi dan hubungan sinergis yang berkemajuan antara pusat dan daerah. Semua karena prestasi," tambah dia.

Baca juga: Timses Jokowi: Kami Sudah Bisa Tersenyum Lihat Survei di Jawa Barat

Hal ini untuk mengomentari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah yang memeriksa satu per satu kepala daerah pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Pemanggilan terhadap 31 kepala daerah itu terkait deklarasi mendukung Jokowi-Ma'ruf yang mereka ikuti.

Bawaslu Jawa Tengah akan memeriksa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait deklarasi mendukung pasangan calon Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, hari ini.

Baca juga: Tim Jokowi-Maruf Pakai Strategi Perang Total, Ini Maksudnya

Selain Ganjar, sejumlah kepala daerah yang ikut serta dalam deklarasi satu per satu dipanggil Bawaslu tingkat kabupaten.

Sejumlah kepala daerah yang telah dipanggil antara lain Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan kepala daerah lainnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ini juga sedang diproses di Bawaslu Jabar.

Hal ini terkait dugaan pelanggaran kampanye saat dia menghadiri Harlah Nahdlatul Ulama dan Muslimat NU, di Lapangan Merdeka Kerkop, Kabupaten Garut, Sabtu (9/2/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com